Liputan6.com, Jakarta - Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf meminta agar umat Islam tidak perlu berebutan untuk naik haji. Hal ini sebagai respons atas musibah yang terjadi saat pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
"Mungkin kita lupa, pada seluruh umat Islam, bahwa ibadah haji itu wajib dan kalau dijamin selamat. Kalau ada risiko tidak selamat, kalau di situ kehilangan harta sedikit saja, itu sudah tidak wajib. Jangan ngoyo mau naik haji," kata Yahya, di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Yahya menyarankan agar Pemerintah Arab Saudi memotong kuota dari negara pengirim jemaah haji. Sebab, keselamatan jemaah adalah yang utama.
Saat ini, lanjut Yahya, kuota yang dimiliki Indonesia mencapai 2 juta orang. Ia menuturkan, sebaiknya kuota tersebut dipotong setengahnya atau menjadi 1 juta orang saja.
"Daripada kirim banyak, lebih baik potong semua kuota sampai benchmark betul-betul dijamin ibadah itu. Kalau tidak dapat bagian ya biarkan, kalau keduluan Izrail ya tidak apa-apa," tutur dia.
"Kalau tidak mampu haji ya tidak apa-apa. Mau lihat Kabah, ya umroh kan bisa," tandas Yahya.
Tragedi Mina terjadi pada Kamis 24 September pagi waktu Arab Saudi. Tragedi ini menewaskan lebih dari 700 jemaah dan melukai lebih dari 800 jemaah lainnya dari berbagai negara. Di antara korban itu terdapat jemaah haji asal Indonesia. Perkembangan terakhir, jemaah haji Indonesia yang tewas mencapai 91 orang.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelumnya mengatakan, Presiden Joko Widodo telah melobi Pemerintah Arab Saudi agar Indonesia mendapatkan penambahan kuota haji tahun depan. Permintaan itu disampaikan langsung pada Raja Arab Saudi.
"Saat jamuan santap siang kenegaraan tadi, Presiden menyampaikan kepada Raja Arab Saudi tentang penambahan kuota haji. Tidak berapa lama, Menteri Negara Urusan Agama Kerajaan Arab Saudi Muhamad Ali Sheikh melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden," kata Pramono.
"Sekaligus juga menyampaikan persetujuan penambahan kuota haji sebesar 10 ribu orang."
Sejak 2013, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengurangi kuota haji dari negara-negara pengirim jemaah. Kebijakan itu diterapkan menyusul pembangunan Masjidil Haram yang tengah berlangsung. (Mvi/Sun)
Katib PBNU: Jangan Ngoyo Mau Naik Haji
Yahya menyarankan agar Pemerintah Arab Saudi memotong kuota dari negara pengirim jemaah haji.
diperbarui 02 Okt 2015, 19:58 WIBDiterbitkan 02 Okt 2015, 19:58 WIB
Kloter pertama jemaah haji Indonesia tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, Jumat 21 Agustus pukul 13.30 WAS. (Liputan6.com/Wawan Isab Rubiyanto)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Arti Idgham: Penjelasan Lengkap Hukum Tajwid Al-Qur'an
OJK Jamin Peralihan Pengawasan dari Bappebti Tak Hambat Stok Koin Kripto
5 Korban Kecelakaan Gerbang Tol Ciawi Masih Dirawat, Kondisi Sopir Truk Membaik
Apa Arti Fast Respon: Pengertian, Manfaat, dan Cara Penerapannya
INFJ Kepribadian Adalah Tipe yang Langka dan Unik: Memahami Karakteristik Khasnya
Hari Pers Nasional 2025 Tanggal Berapa? Ini Fakta di Baliknya
Ini Deretan Fitur AI Samsung Galaxy S25, Siap Jadi Andalan Para Kreator Konten
Catat Batas Waktu Lapor SPT Tahunan Pajak 2024, Jangan Sampai Kena Denda
Ormas Bikin Investasi Ratusan Triliun Rupiah Lenyap di Kawasan Industri
7 Transformasi Agnez Mo di Video Klip Anak Hingga Penyanyi R&B, Riang Saat Kecil
Stunting Dapat Dicegah Jauh Sebelum Anak Lahir, Dokter Ungkap Pentingnya Kolaborasi Berbagai Pihak
Bawang Putih, Si Penunduk Kolesterol Jahat