Muslim di Arab Diperintahkan Lihat Hilal Awal Ramadan 5 Juni

Umat Islam mengikuti kalender lunar, metodologi penampakan bulan yang berbeda itu dapat menyebabkan berbagai negara menyatakan awal Ramadan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Jun 2016, 09:45 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 09:45 WIB
Ilustrasi melihat bulan untuk awal Ramadan.
Ilustrasi melihat bulan untuk awal Ramadan.

Liputan6.com, Kairo - Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta semua umat Islam di negara itu untuk melihat bulan sabit atau hilal, yang menunjukkan awal Ramadan pada malam 5 Juni 2016 waktu setempat.

"Setiap Muslim yang melihat bulan sabit harus ke pengadilan terdekat, sehingga bisa mendaftarkan kesaksiannya (untuk menentukan awal bulan puasa Ramadan)," kata pengadilan dilansir dari Saudi Gazette yang Liputan6.com kutip Jumat, 4 Juni 2016.

Selain itu, jika sulit mencapai pengadilan maka mereka yang melihat bulan sabit bisa melapor ke kantor polisi terdekat.

Umat Islam mengikuti kalender lunar, metodologi penampakan bulan yang berbeda itu dapat menyebabkan berbagai negara menyatakan awal Ramadan berbeda. Biasanya terdapat perbedaan satu atau dua hari.

Sementara itu, Kementerian Agama RI akan menggelar sidang isbat awal Ramadan 1437 H juga pada Minggu 5 Juni 2016. Melalui mekanisme sidang isbat tersebut, Kemenag akan menetapkan akhir bulan Syaban dan awal Ramadan.

Sidang isbat akan dihadiri perwakilan ormas Islam di seluruh daerah, serta para duta besar negara sahabat. Proses sidang isbat akan dimulai pukul 17.00 WIB, diawali dengan pemaparan dari Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama tentang posisi hilal menjelang awal Ramadan 1437H.

Adapun proses sidang isbat dijadwalkan berlangsung selepas magrib, usai adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan di seluruh daerah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya