Liputan6.com, Jakarta - Ngabuburit berasal dari kata 'burit' dalam bahasa Sunda yang artinya 'sore'. Ngabuburit aktivitas masyarakat Sunda kala menanti waktu magrib yang ditandai dengan terbenamnya matahari.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (19/6/2016), istilah ngabuburit kian populer memasuki bulan suci Ramadan. Konon tujuannya mengisi waktu luang selepas asar sebelum magrib agar puasa tak terasa.
Mulai dari berkumpul bersama kerabat, juga bersantai di taman. Tapi sebenarnya, adakah ngabuburit dalam Islam?
Advertisement
Dalam hadis riwayat Ahmad disebutkan, betapa banyak orang puasa namun bagian dari puasanya hanya lapar dan dahaga.
Agar puasa kita tetap menuai pahala dan bermanfaat, sebaiknya waktu berbuka puasa diisi dengan beribadah. Salat berjamaah di masjid atau membaca kitab suci Alquran bisa menjadi pilihan.
Selain membaca Alquran, kegiatan bermanfaat yang juga bisa dilakukan sepanjang menunggu azan magrib ialah menyiapkan takjil atau hidangan berbuka puasa.
Rasulullah bersabda:
 "Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa itu."
Â