Jemaah Haji Bengkulu Tak Boleh Bawa Tempoyak Fermentasi Durian

Kelompok terbang pertama Bengkulu masuk ke Asrama Haji Bengkulu pada Kamis 11 Agustus 2016 pukul 07.00 WIB.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Agu 2016, 21:51 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 21:51 WIB
20160608-Jemaah-Haji-Arab-Saudi-Reuters
Ribuan jemaah muslim saat mengumandangkan doa sambil mengelilingi Kakbah selama bulan suci Ramadan di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Rabu (8/6). (REUTERS/Faisal Al Nasser)

Liputan6.com, Bengkulu - Calon jemaah haji Bengkulu diminta tidak membawa tempoyak, makanan khas dengan bahan fermentasi durian. Makanan ini dilarang lantaran berbau tajam.

Pejabat pengganti sementara Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bengkulu, Bustasar mengatakan, barang atau benda yang berbau tajam dilarang dibawa dalam penerbangan.

"Kadang ada calon haji yang sengaja membawa karena makanan ini mengingatkan mereka dengan kampung halaman," kata Bustasar, seperti dikutip dari Antara, Senin (9/8/2016).

Tak cuma tempoyak, para calon haji juga dilarang membawa benda tajam serta peralatan yang bukan merupakan kebutuhan utama jemaah haji.

"Ada yang membawa kompor dan pisau, ini tidak boleh, kapasitas dan berat barang bawaan jemaah dibatasi sesuai ketentuan," tutur dia.

Dia mengatakan, koper calon haji sampai di Embarkasi Haji Antara Bengkulu pada Selasa. Selanjutnya akan dilakukan pemindaian menggunakan teknologi sinar-X untuk memeriksa barang bawaan para jemaah.

"Seluruh pemeriksaan di sini, karena sesampai di Embarkasi Padang Sumatera Barat langsung ganti pesawat, bergabung dengan kloter Padang dan langsung diterbangkan ke Tanah Suci," ujar Bustasar.

Kelompok terbang pertama Bengkulu masuk ke Asrama Haji Bengkulu pada Kamis 11 Agustus 2016 pukul 07.00 WIB. Mereka akan bergabung dengan kloter tiga Sumatera Barat.

"(Jumat 12 Agustus 2016) Pukul 01.00, 01.20, dan 02.00 WIB diberangkatkan ke Padang Sumatera Barat, pindah pesawat dengan pesawat berbadan besar dan langsung berangkat," kata Bustasar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya