Siapkan Wukuf, Jemaah Haji RI Diminta Tidak Kejar Ibadah Sunah

Bagi jemaah yang kondisi fisiknya saat ini bugar agar menjaganya dengan baik, mengingat puncak haji tak lama lagi akan berlangsung.

oleh Muhammad Ali diperbarui 04 Sep 2016, 22:51 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 22:51 WIB
Muhammad Ali/Liputan6.com
Jemaah haji Indonesia di Bandara King Abdul Aziz Jeddah (Muhammad Ali/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mekah Pada 9 Zulhijah mendatang, jemaah haji dari seluruh dunia akan berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Mereka wajib hadir di tempat tersebut tanpa terkecuali sebagai penyempurnaan rukun dari ibadah haji. Lantas bagaimana dengan para jemaah haji yang terbaring sakit?

Menurut Penanggung Jawab Kesehatan Haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) di Arab Saudi, Dr Mochtaruddin Mansyur, para jemaah haji yang sakit dan tidak mampu melaksanakan wukuf secara normal akan disafariwukufkan. Yaitu mereka akan dibawa ke Arafah secara berbaring dengan menggunakan mobil.

Namun begitu, ada syarat yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan fasilitas tersebut.

"Yaitu dengan kondisi sakitnya tidak memungkinkan melakukan wukuf sendiri, maka akan dilakukan safari wukuf berbaring dengan fasilitas ambulans atau bus. Kalau misalnya perlengkapan ambulans diperlukan bisa pakai ambulans, kalau bus dibutuhkan ya pakai bus. Tapi busnya dimodifikasi dengan berbaring ataupun duduk," ujar dr Mochtaruddin di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah, Arab Saudi, Sabtu (3/8/2016) waktu setempat.

Selain itu, dia juga mengingatkan bagi jemaah yang kondisi fisiknya saat ini bugar agar menjaganya dengan baik. Hal ini mengingat waktu puncak haji tak lama lagi akan berlangsung.

Cara menjaga fisik yang baik itu, lanjut dia, yaitu dengan tidak berlebihan dalam mengejar amalan-amalan sunnah. Mereka sementara diharapkan tetap fokus dalam menjalankan ibadah wajib

"Jemaah hemat energi dari sekarang. Beberapa kasus yang meninggal di masjid sebelumnya melakukan umrah sunah. Kegiatan yang sunah. Thawaf sunah. Jaga tenaganya disimpan untuk menghadapi kegiatan wukuf di Arafah, Mina dan Muzdalifah. Rangkaian ibadah itu tidak ringan ditambah tawaf ifadah," pinta Dr Mochtaruddin.

Imbauan ini diharapkan dapat dipatuhi oleh seluruh jemaah haji Indonesia. Karena dengan demikian, keselamatan jemaah akan tercapai dalam menjalankan ibadah di tengah suhu udara yang diprediksi akan sangat terik.

"Terlebih mereka yang memiliki penyakit jantung atau kronis lainnya," ujar dia menegaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya