Petani Timun Suri Panen Rezeki di Bulan Ramadan

Timun suri masih menjadi buah favorit bagi sebagian warga untuk menu berbuka puasa di bulan Ramadan.

oleh Muhamad Nuramdani diperbarui 08 Jun 2017, 03:15 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 03:15 WIB

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Bulan Ramadan, timun suri masih menjadi buah favorit bagi sebagian warga untuk menu berbuka puasa. Peluang itulah yang dimanfaatkan petani di Tangerang Selatan, Banten, untuk mendulang rezeki.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (7/6/2017), lahan seluas 500 meter persegi yang digarap petani bisa menghasilkan minimal 100 buah timun suri setiap harinya.

Ia tak perlu mencari pembeli, karena pembeli lah yang datang mencarinya. Sebagian adalah agen buah untuk dijual kembali.

Hal yang sama dilakukan pembuat jajanan harumanis atau rambut nenek. Di Desa Kesambi, Kecamatan Pucuk, Lamongan, Jawa Timur, hampir setiap warganya memiliki usaha membuat jajanan harumanis sebagai mata pencaharian.

Saat Ramadan, pesanan jajanan harumanis meningkat 3 kali lipat dari berbagai daerah maupun luar pulau.

Di hari biasa, hanya menghabiskan 20 kilogram gula sebagai bahan baku. Namun, saat ini dibutuhkan hingga satu ton gula dalam sebulan.

Sementara di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, warga berburu buah torakur atau tomat rasa kurma.

Torakur adalah kuliner khas Bandungan, dari buah tomat yang diolah sedemikian rupa hingga berbentuk dan memiliki rasa seperti buah kurma.

Torakur dijual dengan harga Rp 17 ribu untuk ukuran kecil dan Rp 30 ribu untuk ukuran bungkus besar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya