Buka Puasa Ramadan di Singkil Kurang Afdal Tanpa Anyang

Dalam setiap warung jajanan pangan berbuka puasa Ramadan, makanan khas favorit masyarakat Aceh Singkil ini dapat ditemui.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 17:15 WIB
Anyang
Anyang adalah kuliner khas Melayu yang dapat dijumpai di masyarakat Aceh Singkil dan Tapanuli, Sumatera Utara, terutama saat bulan Ramadan. (Istimewa/YouTube)

Liputan6.com, Singkil - Salah satu kuliner lokal, anyang, menjadi salah satu menu favorit masyarakat untuk pangan berbuka pada puasa Ramadan 1439 Hijriah di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Bahkan, saat bulan suci Ramadan, hampir semua pedagang takjil menyediakan anyang sebagai makanan utama yang dihidangkan kepada setiap pembeli. Dalam setiap warung jajanan pangan berbuka puasa, makanan khas favorit masyarakat Singkil ini dapat ditemui.

Biasanya, anyang dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp 5.000-Rp 7.000 per bungkus yang dibalut dengan daun pisang.

Salah seorang pedagang takjil, Satimin menyatakan, anyang ini merupakan racikan perpaduan dari tumbuhan vegetarian disebut pakkat dan simboling atau rotan muda yang dicari warga di hutan liar.

"Kuliner yang satu ini selalu saja hadir dan jadi favorit dengan rasa khas vegetarian yang alami," ucap Satimin, dilansir Antara, Minggu, 20 Mei 2018.

Pakkat dan simboling sangat familiar bagi masyarakat pesisir dan masyarakat daerah aliran sungai. Sebab, kedua tanaman vegetarian ini kerap dijual di pasaran sebagai bahan racikan sayuran pendamping sayuran yang terkenal dengan nama anyang.

Dari sekian banyak ragam menu berbuka puasa Ramadan, anyang selalu tampil mengemuka dalam menu berbuka. Alhasil, setiap pedagang takjil menu di setiap sisi kota Singkil, tidak pernah ketinggalan menyajikan menu tersebut.

Pedagang lainnya, Ogek Diman mengaku dirinya berjualan pakkat dan simboling laris selama bulan Ramadan untuk disajikan sebagai bahan berbuka puasa.

Mengenai harga sangat terjangkau, 10 batang dijual Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per ikat. Setiap harinya, ia mendapatkan hasil omzet dari berjualan pakkat dan simboling per harinya bisa mencapai antara Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

Hingga beberapa hari Ramadan, takjil makanan ini juga ramai diserbu pembeli setiap harinya, kedua batang tanaman ini merupakan bahan pembuatan urap, anyang, dan gulai dicampur ikan asap.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya