Liputan6.com, Jakarta Berpuasa ternyata memiliki pengaruh positif pada otak. Terutama, jika Anda kerap sulit berkonsentrasi, berpikir, dan fokus sepanjang hari.
Dikutip dari Medium pada Rabu (23/5/2018), Dr. Stephanie Estima menyatakan, puasa terbukti meningkatkan sesuatu yang disebut BDNF atau Brain Derived Neurotrophic Factor. Inilah faktor yang berhubungan dengan semua kekurangan kognitif di atas.
Baca Juga
BDNF melakukan banyak hal seperti memberikan sinyal untuk berkembangnya neuron baru, tumbuh, dewasa, dan mencegah kematian neuron yang sudah ada. Hal itu mempengaruhi fungsi kognitif secara keseluruhan.
Advertisement
Selain itu, puasa juga memiliki dampak positif dengan menyingkirkan sel-sel rusak di otak manusia.
Puasa juga memberikan kejernihan mental dan mencegah penyakit neurodegeneratif dan degenerasi terjadi.
Ketika kita berpuasa terutama lebih dari 24 hingga 48 jam, tubuh akan mencari lemak untuk tambahan energi. Ini berarti lemak akan dipecah menjadi keton sebagai sumber bahan bakar kita.
Ini adalah sumber bahan bakar yang lebih disukai untuk otak.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Menciptakan mitokondria
Selain itu, berpuasa juga memiliki manfaat untuk meningkatkan biogenesis mitokondria atau penciptaan mitokondria yang baru.
Mengutip Dr Brady Salcido dalam tulisannya di Medium, mitokondria sendiri merupakan semacam baterai bagi otak. Tiap sel di dalamnya diisi oleh ratusan mitokondria yang menggerakkan mereka untuk melakukan pekerjaan.
Tugas mereka adalah mengambil makanan yang dikonsumsi dan mengubahnya jadi energi.
Mitokondria juga membantu otak sehingga memberikan kekuatan agar bisa bertahan lebih lama.
Advertisement