Liputan6.com, Wellington - Tarling atau tarawih keliling adalah acara khas umat muslim Indonesia yang hanya berlangsung di bulan Ramadan dan sudah menjadi budaya di berbagai daerah di Nusantara. Tradisi itu ternyata juga ada di luar negeri, diaspora Indonesia tetap melaksanakannya sebagai penguat tali silaturahim.
Dikutip dari Kemlu.go.id, Jumat (25/5/2018), sekitar 200 warga Indonesia membuka acara tersebut pada Minggu 20 Mei 2018. Mereka memadati ruang auditorium Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington, Selandia Baru, untuk berbuka puasa bersama dan salat tarawih bersama.
Baca Juga
Terlihat suasana keakraban dan hangat dalam Tarling perdana di Selandia Baru. Seru!
Advertisement
Setelah Tarling di KBRI, maka akan digilir di berbagai tempat, tidak hanya di Wellington namun juga di kota-kota lainnya di Selandia Baru.
Dalam sambutannya, Dubes Tantowi menekankan pentingnya warga Indonesia di Selandia Baru untuk selalu menampilkan wajah Islam yang damai dan dinamis. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia dapat menjadi showcase Islam yang rahmatan lil' alamin.
Aksi kekerasan di sejumlah daerah di Indonesia berupa peledakan bom dan penyerangan ke aparat keamanan beberapa waktu lalu adalah tragedi yang tidak perlu terulang kembali.
Saksikan juga video berikut ini:
Harapan untuk WNI di Selandia Baru
Dubes Tantowi berharap warga Indonesia yang bermukim di Selandia Baru dapat menjelaskan dengan baik dan objektif kepada masyarakat setempat, yang ingin tahu keadaan terkini dan yang sebenarnya.
Dubes yang mantan anggota parlemen ini juga mengapresiasi organisasi keagamaan seperti Umat Islam Indonesia (UMI), Himpunan Umat Muslim Indonesia Auckland (HUMIA) dan lainnya yang secara aktif membantu KBRI dengan berbagai acara.
Warga yang hadir di acara Tarling tersebut tidak hanya umat muslim namun juga saudara-saudara dari agama lain yang datang untuk merayakan persaudaraan dan silaturahim khususnya di bulan suci Ramadan ini.
Advertisement