Polri Dinyatakan Sukses Minimalisir Kasus Begal dan Kecelakaan Selama Musim Mudik

Kinerja polri beserta stake holder seperti Kementerian Perhubungan dan TNI mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo atas berjalannya musim mudik dengan lancar dan menurunnya angka kriminalisasi serta angka kecelakaan selama mudik

diperbarui 23 Jun 2018, 13:40 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2018, 13:40 WIB
Jembatan Kali Kuto. ©Liputan6.com/Arya Manggala
Jembatan Kali Kuto. ©Liputan6.com/Arya Manggala

Jakarta Kinerja polri beserta stake holder seperti Kementerian Perhubungan dan TNI mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo atas berjalannya musim mudik dengan lancar dan menurunnya angka kriminalisasi serta angka kecelakaan selama musim mudik.

Bamsoet panggilan akrab Ketua DPR mengemukakan, dari hasil pantauan wilayah khusus nya sepanjang jalur mudik Sumatra dan Jawa, situasi terbilang kondusif.

"Saya sebagai Ketua DPR memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Polri yang tentunya didukung stake holder terkait. Bahwa pos pengamanan Polri dengan personelnya yang siap siaga di sepanjang jalur mudik dan optimalnya pos pelayanan atas kerjasama Polri, instansi terkait dibantu komponen masyarakat, Alhamdulillah terlaksana lancar sesuai dengan harapan kita bersama," terang Bamsoet, Jumat (22/6).

"Masyarakat pemudik khususnya merasa nyaman dan aman, jauh lebih baik dari tahun tahun sebelumnya," sambungnya.

Selain penempatan personel untuk mengurai kemacetan dan bersiaga di titik rawan kecelakaan, mantan Ketua Komisi III ini memandang salah satu kebijakan yang cukup efektif menekan kejahatan adalah perintah Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada jajarannya untuk menembak mati begal yang melakukan aksinya di sepanjang jalur mudik. Tito bahkan mengultimatum akan mencopot Kapolres bila di daerahnya muncul aksi begal terhadap pemudik.

"Kebijakan ini terbukti efektif, masing-masing pimpinan dari Polda hingga Polres dan Polsek benar-benar melakukan pengamanan secara menyeluruh di jalur mudik. Sejumlah Polda bahkan menyiagakan penembak jitu di jalur rawan begal," tuturnya.

Apresiasi juga disampaikan anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni yang menilai musim mudik Lebaran 2018 lebih kondusif dari tahun sebelumnya. Selain kesigapan anggota Polri di lapangan dalam mengatur dan mengamankan ruas jalan, turunnya angka kecelakaan dipandang Sahroni tak lepas dari telah bertambahnya infrastruktur pendukung seperti jalan tol dan kebijakan contraflow serta one way.

"Hasil pemantauan, mudik tahun ini lebih cepat, lancar dan nyaman," kata Sahroni.

Sahroni menuturkan, salah satu yang turut mengurai kemacetan adalah penambahan jumlah ruas jalan tol yang terhubung dari Ibukota hingga ke Jawa Timur. Hal ini berimbas ke pemudik yang bisa memilih jalur mudik ke kampung halaman.

Pada mudik lebaran 2018, pemerintah telah menyiapkan jalan tol sepanjang 760 km dari Jakarta ke Surabaya. Dari jumlah itu telah beroperasional sepanjang 525 km. Sementara 235 km lainnya bersifat fungsional, yaitu sudah digunakan namun belum dikenakan biaya.

"Tahun ini jalan tol sudah banyak difungsikan. Baik yang sifatnya operasional maupun fungsional. Ini sangat membantu pemudik," ucapnya.

Sahroni juga mengapresiasi kinerja Polri, Kementerian Perhubungan dan stakeholder lainnya, termasuk TNI dalam mengawal arus mudik dan balik tahun ini. Terbukti, kata dia, kinerja berbagai instansi ini menunjukkan turunnya angka kecelakaan.

Berdasarkan data dari Polri, pada 2017 ada sekitar 815 orang meninggal dunia, sementara di 2018 hingga H+3 lebaran berjumlah 333 orang atau turun 482 orang. Kemudian, jika dibandingkan dengan tahun lalu ada penurunan jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan, yaitu 2.110 kecelakaan lalu lintas dengan melibatkan 4.498 kendaraan.

Hal ini menurutnya tak lepas dari peran aktif anggota Polri dalam mengamankan jalur mudik. Ia mengemukakan banyak pemudik yang mengaku lebih cepat menempuh jarak ke kampung halamannya ataupun kembali ke Jakarta setelah mudik.

"Polri menempatkan anggotanya untuk mengamankan jalur di titik rawan kemacetan, serta tempat-tempat rest area. Selain itu anggota Polri juga melakukan patroli dan pemantauan lewat udara untuk mengetahui jalur mana yang tersendat dan kemudian diuraikan," kata Sahroni.

Dalam kesempatan yang sama Sahroni menyoroti langkah berani Kemenhub dan Polri memberlakukan sistem satu arah atau one way pada saat arus balik. Sehingga, pemudik bisa lebih lancar dan nyaman kembali ke Ibu Kota.

"Manajemen lalu lintas yang sudah dilakukan oleh Kemenhub, Polri dan seluruh jajaran terkait sudah sangat bagus," terang politisi Partai NasDem ini.

Dirinya berharap kinerja Polri dan Kemenhub dibantu unsur lainnya dapat semakin lebih baik di periode mudik tahun berikutnya. Terlebih dengan akan semakin baiknya infrastruktur jalan tol yang saat ini hampir rampung. [eko]

Sumber: Merdeka

Reporter: Eko Prasetya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya