Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir kepulangan gelombang kedua, masih ada 55 jemaah haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Sebanyak 34 jemaah dirawat di Makkah dan 21 lainnya di Madinah.
Sekjen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Untung Suseno memastikan, jemaah haji akan mendapat penanganan yang terbaik di RSAS.
Baca Juga
"Mereka memberikan pelayanan terbaik dengan peralatan yang sangat baik dan tanpa biaya. Dan ditangani dengan dokter-dokter yang terkenal di daerah Timur Tengah," ujar Untung di Madinah.
Advertisement
Konsul Jenderal Republik Indonesia, Mohammad Hery Saripudin mengatakan, dirinya akan menjadi bapak asuh bagi jemaah haji yang masih dirawat di Tanah Suci.
"Kita pernah melakukan pengalaman, beberapa minggu sebelum musim haji baru dimulai, ada beberapa jemaah yang baru sembuh," kata Hery.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Arsyad Hidayat meminta keluarga jemaah yang sakit tak perlu khawatir. Sebab, kata Arsyad, pemerintah akan menjamin biaya penerbangan dan biaya perawatan jemaah haji sakit itu.
"Tidak dikenakan biaya sepeser pun. Itu tanggungan pemerintah. Kalaupun kondisinya beliau harus tidur dan memerlukan seat banyak, semuanya ditanggung pemerintah," tutur Arsyad.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Terus Dipantau
Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi, kondisi jemaah haji akan dipantau oleh tim dari Kantor Urusan Haji (KUH). Unit ini bekerja di bawah Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.
Setelah jemaah yang sakit dinyatakan layak terbang, pemerintah akan menjamin kepulangan jemaah itu hingga ke kediamannya. Kementerian Agama akan menyiapkan pengantaran jemaah tersebut.
Â
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement