Lomba Lari, Cara Asik Warga Gorontalo Menanti Sahur

Kegiatan ini sudah dilakukan sejak dua tuahun terakhir.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 18 Mei 2019, 22:40 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2019, 22:40 WIB
Warga Gorontalo menunggu sahur sambil lomba lari (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Warga Gorontalo menunggu sahur sambil lomba lari (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Setiap orang punya cara sendiri untuk menunggu waktu bersantap sahur. Jika umumnya warga tidur, di Gorontoalo beda lagi, warga di sana melakukan kegiatan lomba lari sambil menunggu waktu sahur tiba. 

Memang terbilang unik, pasalnya lomba lari tersebut bukan hanya di gandrungi oleh anak-anak muda,  tetapi orang-orang tua pun antusias menyaksikan kegiatan lomba lari tersebut.

Lomba lari ini dilaksanakan di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di jalan Jhon Ario Katili, Kota Gorontalo. Pantauan Liputa6.com, lomba lari ini dilaksanakan pukul 23.00 wita hingga menjelang sahur.

Uniknya peserta lomba ini bukan hanya warga sekitar, naumun anak-anak muda yang tersebar di Wilayah Kota Gorontalo pun berbondong-bondong datang ke tampat itu. Ada yang sekedar menyaksikan lomba itu, tak jarang juga ada yang ikut lomba tersebut.

Memang seperti lomba lari pada umumnya, mulai dari gerakan mereka melakukan star hingga sampai ke titik finis dengan menabrak fita finis. Namun berbeda dengan anak muda ini, mereka bukan meraih fita finis melainkan pembatas finis mereka hanyalah seutas tali.

"Memang setiap malam saya datang ditempat ini untuk menyaksikan lomba lari menunggu sahur yang diikuti oleh anak-anak muda Kota Gorontalo," kata Buyung, salah seorang warga yang ikut menyaksikan lomba lari tersebut Sabtu (18/5/2019). 

Ia menambahakan kegiatan ini sudah dilaksanakan sejaki dua tahun lalu selama bulan Ramadan. "Sudah lama dilaksanakan ini. Dari pada tidak tahu kami mau ngapain, mending liat lomba lari yang seru dan unik ini sembari menunggu sahur," kata buyung.

Namun sayangnya, meski lomba lari ini banyak diminati, ada saja oknum yang menjadikannya sebagai bahan taruhan atau judi. Setiap ada peserta yang hendak lomba lari, penonton mulai memasang taruhan kepada tiga peserta yang ikut tersebut.

"Lumayan, taruhan kami hanya 5 ribu sampai 10 ribu rupiah. Peserta sipaa yang lebih dulu ke garis finis maka dia yang menang," ungkap penonton lain yang namanya tidak mau di publish.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya