Janji Allah bagi Orang-Orang yang Istikamah

Allah SWT mencintai orang-orang yang istikamah dalam melaksanakan ibadah.

oleh firda suci fahrunnisa diperbarui 16 Jun 2019, 22:20 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2019, 22:20 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Allah dan Rasulullah SAW sangat mencintai orang yang beribadah secara terus-menerus dan berkelanjutan meski di luar bulan Ramadan. Hal itu tentu saja membutuhkan keyakinan hati, kebenaran lisan, dan kesungguhan dalam ibadah yang harus dijalankan dengan istikamah. Allah menjanjikan keutamaan terbesar, yakni surga bagi orang-orang yang selalu istikamah dalam beribadah:

Hal ini tercantum dalam firman Allah Ta’ala berikut:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istikamah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS Fushilat [41]: 30)

Menurut para ahli tafsir, pada ayat tersebut mengandung arti bahwa Allah SWT memberitakan kepada umatnya yang istikamah untuk tidak takut dan bersedih saat hari kematiannya.

Maksud dari tidak takut dan tidak bersedih adalah umat yang istikamah tidak takut dengan apa yang akan mereka mereka tinggalkan selama di dunia.

Perasaan tersebut muncul karena Allah menjanjikan kehidupan yang bahagia di akhirat. Umatnya yang istikamah itu juga harus bergembira dengan surga yang dijanjikan Allah sebagai balasan yang Allah gambarkan dengan firmannya:

“Sesuatu yang tidak ada satu mata pun yang pernah melihatnya, tidak ada satu telinga pun yang pernah mendengarnya dan tidak pernah terlintas sedikit pun dalam hati manusia.” (HR Bukhari Muslim)

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya