Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan beberapa pesannya kepada Media Center Haji (MCH) yang akan bertugas ke Tanah Suci.
Keberadaan MCH menjadi penting sebagai wakil negara yang bertugas memberikan informasi bagi jemaah haji khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Baca Juga
"MCH sebagai duta bangsa dan secara khusus negara, yang menjalankan fungsi jurnalisme maka tugas utama kita (MCH) adalah memenuhi hak rakyat public right untuk mengetahui informasi terkait segala hal tentang penyelenggaraan ibadah haji," jelas Menag saat memberikan pembekalan kepada MCH dari 30 media, di Kantor Kementerian Agama, Selasa (25/6/2019).
Advertisement
Dia menilai jika petugas MCH merupakan orang pilihan. Tidak saja sebagai pilihan negara, tetapi juga Allah. Untuk itu, saat bertugas di Tanah Suci, MCH diminta melaksanakan tugas dan ibadah haji dengan sebaik-baiknya.
MCH juga diingatkan menjaga nama baik negara sebagai bagian dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019. "Laksanakan tugas negara dengan baik. Jaga diri, jaga kehormatan Merah Putih dan tingkah laku," ujar Menag.
Hal penting lain, MCH diharapkan bisa memenuhi hak jemaah dan masyarakat Indonesia tentang berbagai proses atau tahapan penyelenggaraan ibadah haji.
Anggota MCH dikatakan selain bertugas sebagai jurnalis, juga berlaku sebagai P3JH, yakni memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan jamaah haji. "Bantu jamaah haji yang memerlukan bantuan saudara," tegas Menag.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kuasai Manasik Haji dan Jalan Kaki
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin meminta para jemaah haji mulai mempersiapkan diri jelang keberangkatan. Kloter awal direncanakan mulai terbang ke Tanah Suci pada 6 Juli 2019.
Persiapan pertama, jemaah haji diingatkan mulai mempelajari tata cara atau manasik haji dengan sebaik-baiknya demi melancarkan ibadah hajinya.
"Pelajari manasik haji dengan sebaik-baiknya, menguasai betul karena haji adalah prosesi ibadah yang memiliki rangkaian sangat panjang," jelas Menag di Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (25/6/2019).
Hal kedua, jemaah diminta mulai mempersiapkan diri secara fisik dengan sebaik-baiknya. Rangkaian haji merupakan ibadah yang sangat membutuhkan kesehatan, kebugaran jasmani. Lantihan kebugaran, bisa dimulai dengan melatih diri berjalan kaki.
Kesiapan maksimal dalam fisik dinilai bisa membuat jemaah melaksanakan tahapan ibadah haji secara maksimal.
"Kalau kita tidak sehat secara fisik, kita tidak bisa melaksanakan kewajiban-kewajiban dan sunah selama ada di Tanah Suci," tegas dia.
Pada tahun ini, Indonesia memberangkatkan 241 ribu jemaah haji. Ini terdiri dari jemaah haji reguler dan khusus, ditambah adanya penambahan kuota haji sebesar 10 ribu.
Advertisement