Kemenag: 30 Perusahaan Katering Jemaah Haji Indonesia Miliki Nilai Grade A

Kementerian Agama menyebutkan 30 dari 36 perusahaan penyedia katering jamaah haji Indonesia di Makkah masuk dalam Grade A atau dengan standar penilaian berkisar 90-100.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2019, 11:46 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2019, 11:46 WIB
Katering Al Musbah, salah satu penyedia makanan jemaah haji Indonesia (Liputan6.com/Taufiqurrahman)
Katering Al Musbah, salah satu penyedia makanan jemaah haji Indonesia (Liputan6.com/Taufiqurrahman)

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan merupakan kunci utama berjalan lancarnya ibadah haji. Oleh karena itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sangat mengedepankan kesehatan jemaah, dimulai dari makanan dari penyedia katering jemaah haji yang dimakannya.

Dilansir dari Antara, Selasa (30/7/2019), Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan, 30 dari 36 perusahaan penyedia katering jemaah haji Indonesia di Makkah masuk dalam Grade A atau dengan standar penilaian berkisar 90-100.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis. Dia mengatakan, pihaknya dalam dua hari terakhir melakukan evaluasi terhadap 36 perusahaan penyedia katering untuk jemaah haji Indonesia selama di Makkah.

"Alhamdulillah secara umum dari 36 perusahaan itu yang mendapatkan nilai dari 90-100 ada 30 perusahaan, artinya sangat baik dari yang mereka lakukan selama ini," ujar Sri Ilham.

Ia menjelaskan, pada enam perusahaan lainnya masih mempunyai beberapa catatan dari Kemenag, sehingga masih belum dapat dikatakan Grade A seperti yang lainnya.

Umumnya, kata Sri Ilham, perusahaan yang mendapatkan catatan tersebut kurang dari sisi akurasi gramasi jenis makanan dalam setiap porsinya.

"Ada catatannya ini seperti kita sudah menetapkan gramasi untuk makanan itu nasi tidak boleh kurang dari 200 gram, lauk tidak boleh kurang dari 100 gram, sayuran tidak boleh kurang dari 80 gram. Nah ini dari pengawas melihat terkadang ditemukan makanan kurang gramasinya, tapi tidak banyak. Satu dua kali bahkan ada yang lebih," papar dia.

Sri Ilham menegaskan, hal tersebut membuat pihaknya semakin memperketat fungsi kontrol dan pengawasan agar perusahaan katering kembali pada standar yang telah disepakati bersama.

Oleh karena itu, kata dia, dalam dua hari terakhir pihaknya melakukan evaluasi layanan perusahaan katering jemaah haji dalam dua tahap. Tahap pertama, evaluasi terhadap 18 perusahaan dan tahap kedua pada 18 perusahaan tersisa.

"Tujuan kami evaluasi untuk menyampaikan bagaimana pelaksanaan layanan katering selama dua minggu di Makkah, bagaimana masing-masing perusahaan itu sudah mendapatkan penilaian," terang Sri Ilham. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harapan bagi Katering Jemaah Haji Indonesia

Katering Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Katering Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi

Dengan begitu Sri Ilham berharap, perusahaan-perusahaan tersebut bisa terus mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitas layanan kepada jamaah Indonesia.

Sejumlah aspek penilaian dalam evaluasi, kata dia, meliputi kualitas menu dan bahan, ketepatan gramasi makanan, dan cita rasa.

Pihaknya juga mengingatkan penyedia katering untuk bersiap menghadapi puncak musim haji.

"Untuk menu sayuran juga kami sampaikan, khususnya di masa peak season, jalanan sudah padat lalu kapasitas layanan bertambah mereka harus lebih waspada dan ekstra hati-hati dengan cara mereka tidak masak sekaligus sayuran untuk seluruh jamaahnya, tetapi membagi dalam 2-3 tahap dan ini yang perlu disampaikan kepada mereka," pungkas Sri Ilham.

Ia mengingatkan kepada perusahaan, baik pelaksana di dapur, chef, dan pimpinan perusahaan agar benar-benar melakukan perannya dengan baik dalam melayani jemaah haji.

 

(Nabila Bilqis)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya