Akibat Corona, Masjid Al-Aqsa Ditutup Selama Ramadan

Ulama muslim di Yerusalem, Israel mengatakan komplek masjid Al-Aqsa akan ditutup sementara selama bulan suci Ramadan karena pandemi virus corona (COVID-19).

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Apr 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2020, 18:00 WIB
Kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem akan ditutup untuk umum mulai 23 Maret 2020 demi pencegahan meluas Virus Corona COVID-19. (AHMAD GHARABLI / AFP)
Kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem akan ditutup untuk umum mulai 23 Maret 2020 demi pencegahan meluas Virus Corona COVID-19. (AHMAD GHARABLI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Ulama muslim di Yerusalem, Israel mengatakan komplek masjid Al-Aqsa akan ditutup sementara selama bulan suci Ramadan karena pandemi virus corona (COVID-19).

"Keputusan ini sungguh 'menyakitkan'. Muslim harus melakukan salat di rumah mereka selama Ramadan untuk menjaga keselamatan," kata Dewan muslim yang ditunjuk mengawasi situs islam di Yerusalem, seperti dilansir Al Jazeera.

Menurut Dewan, langkah ini sejalan dengan fatwa hukum dan saran medis agar muslim bisa melaksanakan ibadah sendiri di rumah meskipun di bulan Ramadan.

Kendati demikian, panggilan Adzan untuk salat lima waktu sehari tetap dilakukan selama bulan Ramadan. Serta pengurus masjid masih diperbolehkan masuk, tulis pernyataan Dewan setempat.

Ramadan diperkirakan akan mulai pada 23 April. Biasanya puluhan ribu Muslim setiap hari ke masjid dan Dome of the Rock (Kubah Shakhrah atau dikenal Kubah Emas) untuk salat Taraweeh. Umat ​​Muslim meyakini situs ini adalah tempat Nabi Muhammad naik ke surga.

 

Tindakan pencegahan virus corona

Kubah Masjid Al Aqsa di Kompleks Al Haram Al Sharif (Temple Mount), Kota Tua Yerusalem (Andrew Shiva / Wikipedia / Creative Commons CC-BY SA 4.0)
Kubah Masjid Al Aqsa di Kompleks Al Haram Al Sharif (Temple Mount), Kota Tua Yerusalem (Andrew Shiva / Wikipedia / Creative Commons CC-BY SA 4.0)

Yerusalem memiliki situs-situs yang sakral bagi Yahudi, Kristen, dan Islam, dan ketiga agama itu telah mengambil tindakan pencegahan coronavirus.

Israel telah melaporkan sedikitnya 140 kematian dan hampir 12.600 kasus coronavirus. Otoritas Palestina telah mencatat dua kematian dan hampir 400 kasus di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza.

Semua masjid di Gaza telah ditutup sejak 25 Maret, dan di Tepi Barat sejak 14 Maret.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya