6 Cara Menggunakan Siwak Saat Puasa dan Manfaatnya untuk Gigi

Cara Menggunakan Siwak saat Puasa.

oleh Laudia Tysara diperbarui 18 Apr 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2020, 17:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Cara menggunakan siwak saat puasa jelas harus diperhatikan betul ya. Karena jika salah, bisa-bisa puasanya menjadi batal. Bagi yang belum mengetahui apa itu siwak, jadi siwak ini alat pembersih gigi yang terbuat dari batang dahan atau akar dari pohon Salvadora Persica. Memiliki kegunaan sama seperti sikat gigi, tetapi siwak ini lebih mirip dengan daun sirih cara kerjanya.n

Sebelum menunaikan ibadah salat memang umat Islam dianjurkan untuk membersihkan mulut, gigi, dan gusi menggunakan siwak. Jadi memang berpahala. Tetapi ketika berpuasa, akan lebih baik jika menggunakan siwak setelah tergelincirnya matahari dan sebelumnya. Namun cara menggunakan siwak saat puasa juga ada yang membolehkannya.

Cara menggunakan siwak saat puasa ini juga penting untuk diketahui karena menurut penelitian, siwak sangat efektif untuk mengurangi bakteri. Bakteri penyebab bau mulut dan perusak gigi. Sehingga jika bisa lebih berhati-hati menggunakannya saat puasa, manfaat yang didapat juga lebih banyak dan lebih berkah.

Akan lebih baik dan aman juga untuk melakukannya setelah melakukan santap sahur dan setelah berbuka puasa. Kebersihan mulut dan pahala ibadah menjadi semakin bertambah. Karena bersiwak sebelum melaksanakan ibadah memang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Berikut cara menggunakan siwak saat puasa dan manfaatnya untuk mulut yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (18/4/2020).

Cara Menggunakan Siwak saat Puasa

Siwak
Ilustrasi Foto Siwak (iStockphoto)

1. Kunyah

Cara menggunakan siwak saat puasa yang pertama bisa dengan mengunyahnya. Mengunyah siwak ini bisa dengan menggunakan kayu yang baru dan belum digunakan. Bisa langsung memulainya dengan mengunyah kulit kayu pada ujung kayu.

Dan berhenti ketika sudah mengenai kurang lebih 3 cm di bawah lapisan kulit kayu. Kemudian keluarkan dan buang kulit kayu itu. Rasa yang ditimbulkan mungkin akan sedikit pedas atau terasa terbakar, meskipun bagi sebagian orang tidak nyaman, namun hal ini tidak berbahaya

2. Kunyah Lunak dan Berbulu

Cara menggunakan siwak saat puasa yang kedua bisa langsung melanjutkan dengan mengunyah, sampai mengenai kayu di bawah kulit pada bagian ujung siwak. Tujuannya untuk melunakkan kayu sampai menjadi bulu-bulu tipis dan berserat. Proses ini hanya membutuhkan waktu satu atau dua menit saja. Ketika ujung kayu sudah cukup lunak kemudian lanjut dimekarkan sedikit agar bisa seperti sebuah sikat kecil.

Cara Menggunakan Siwak saat Puasa

Ilustrasi Siwak (Sumber: Pinterest.com)
Ilustrasi Siwak (Sumber: Pinterest.com)

3. Rendam

Cara menggunakan siwak saat puasa yang ketiga langsung rendam ujungnya ke dalam air. Hal ini ditujukan untuk menjadikannya seperti pasta gigi yang bisa lebih memudahkan membersihkan sela-sela gigi. Bisa juga dengan mengganti air biasa dengan air mawar agar baunya bisa lebih harum.

4. Pegang dengan Jempol

Cara menggunakan siwak saat puasa yang keempat bisa dengan memegang pegangan kayu siwak dengan satu jempol di bawah. Atau bisa disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing. Perlu diperhatikan juga untuk tetap menggunakan ujung kayu untuk menyikat gigi, bukan bagian sampingnya. Gerakkan perlahan di sekitar mulut, perlahan saja dan kenai setiap permukaan gigi dengan bulu.

Secara tradisional, kayu siwak memang dipegang dengan cara meletakkan jempol tangan kanan tepat di bawah dan belakang ujung yang berbulu, meletakkan ujung kelingking di bawah punggung kayu, dan tiga jari lainnya di bagian atas.

Cara Menggunakan Siwak saat Puasa

Ilustrasi Siwak (Sumber: Pinterest.com)
Ilustrasi Siwak (Sumber: Pinterest.com)

5. Potong Bulu Lama

Cara menggunakan siwak saat puasa yang kelima bisa dengan memotong bulu-bulu lama yang sudah digunakan untuk menggosok gigi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan siwak dan kesehatan gigi. Karena bulu siwak lama kelamaan juga akan semakin usang sehingga berbahaya jika nekat digunakan terus menerus. Dikhawatirkan bulu-bulu ini akan membuat gusi iritasi dan mengganggu puasa di bulan Ramadan.

6. Simpan di Tempat Kering

Cara menggunakan siwak saat puasa yang keenam bisa dengan menyimpannya di tempat yang kering. Tentu saja setelah dibilas dan dibersihkan. Hindari tempat lembab dan terlalu panas. Apalagi disimpan di dalam tas atau wadah.

Lebih baik untuk menyimpannya di tempat dan keadaan yang terbuka. Meskipun di tempat terbuka, juga lebih biak lagi untuk dihindarkan dari percikan air toilet seperti wastafer atau kran agar terhindar dari bakteri.

Manfaat Siwak untuk Kesehatan Gigi

Suka Konsumsi Gula Bikin Gigi Berlubang, Benarkah?
Ilustrasi Gigi

Selama berpuasa memang tidak diajurkan menggunakan siwak karena sudah ada sikat gigi dan pasta gigi. Tetapi jika menelisik kandungan alami yang ada dalam siwak atau batang pohon arak (Salvador persica) ini ada banyak sekali. Seperti alkaloid, silika, sodium bikarbonat, chloride, fluoride, vitamin C, kalsium, sulfur, essential oil, dan tannin. Sehingga orang yang berpuasa juga tidak akan rugi menggunakan siwak ini. Berikut Manfaat Siwak:

1. Mencegah Gigi Berlubang dan Merawat Kekuatan Gigi

Manfaat ini bisa diperoleh karena kandungan essential oil di dalam siwak. Air liur yang dihasilkan saat mengunyah siwak juga dapat membantu menjaga keseimbangan pH di rongga mulut. Dengan begitu, pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang dapat ditekan.

2. Mencegah Bau Mulut dan Menyegarkan Napas

Hal ini disebabkan karena batang atau ranting siwak mengandung zat antibakteri alami yang dapat menghambat pertumbuhan kuman penyebab bau mulut.

3. Mencegah Terbentuknya Plak Gigi

Kandungan silika dalam siwak inilah yang mampu membantu mencegah pembentukan plak gigi. Bahkan silika dalam siwak juga efektif untuk menghilangkan noda kuning pada gigi.

4. Melindungi Gusi

Manfaat ini dihasilkan dari kombinasi pencegahan pembentukan plak dan pertumbuhan bakteri pada sela gigi dan gusi sehingga mampu mengurangi risiko terjadinya radang gusi (gingivitis).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya