5 Alasan Jangan Tidur Setelah Sahur, Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas

Alasan jangan tidur setelah sahur yaitu untuk menghindarkan tubuh dari berbagai gangguan dari segi kesehatan.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 22 Apr 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 17:00 WIB
[Fimela] jadwal tidur
ilustrasi jadwal tidur | pexels.com/@vanyaoboleninov

Liputan6.com, Jakarta Alasan jangan tidur setelah sahur penting untuk diperhatikan. Selain alasan jangan tidur setelah sahur karena memang kita dianjurkan untuk beribadah salat Subuh terlebih dahulu, ternyata ada beberapa alasan jangan tidur setelah sahur lainnya yang perlu juga dopahami. Alasan jangan tidur setelah sahur ini berhubungan dengan kesehatan. 

Salah satu alasan jangan tidur setelah sahur yaitu agar kita tidak mengalami gangguan dari segi kesehatan. Bahkan di hari-hari biasa di luar bulan Ramadan, apabila kita terbiasa makan lalu tidur tentu sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh, bahkan dapat terkena serangan stroke.

Memang tidak dapat dipungkiri, biasanya mata sangat mengantuk ketika kita bangun untuk sahur. Namun, bukankah itu merupakan tatanan beribadah kita selama bulan puasa? Jadi jangan sampai amal ibadah Anda berkurang karena terbangun untuk sahur hanya berniat makan tanpa dilanjutkan dengan ibadah salat Subuh.

Lalu, apa sebenarnya alasan jangan tidur setelah sahur? Berikut ini Liputan6.com telah merangkum mengenai beberapa alasan jangan tidur setelah sahur yang sebaiknya Anda pahami dan tidak ada salahnya untuk dipraktikkan. Mari kita simak bersama alasan jangan tidur setelah sahur dibawah ini, Selasa (21/4/2020).

1. Meningkatkan risiko obesitas

Kegemukan Saat Hamil Berisiko Lahirkan Bayi Abnormal
Risiko obesitas saat hamil bukan hanya berdampak bagi ibu melainkan juga pada bayi.

Kebiasaan langsung terlelap tidur setelah santap sahur yang sering dilakukan oleh orang dengan riwayat keluarga yang berbadan gemuk, dapat menyebabkan risiko dua kali lipat orang tersebut juga terkena obesitas. Tentu hal ini karena makanan yang masuk kedalam pencernaan tidak langsung dapat dicerna oleh lambung apabila Anda tertidur.

Hal tersebut akan diperparah apabila jenis makanan sahur Anda merupakan makanan dengan jenis karbohidrat dan lemak yang tinggi, dan cara mengolahnya dengan cara digoreng.

Pada saat tidur tubuh hanya membutuhkan sedikit energi. Karena kebutuhan energi tersebut sedikit, maka makanan yang disantap sebelum tidur tersebut tidak akan digunakan dan hanya akan ditimbun dalam tubuh dan menjadi lemak. Itulah mengapa risiko obesitas meningkat.

Di saat tidur level hormon grehlin akan meningkat, dan dapat membuat seseorang merasa lapar ketika bangun. Itulah alasan, mengapa berpuasa tidak akan menurunkan berat badan apabila Anda tidak mengatur menu makanan dan melakukan kebiasaan sehat.

2. Risiko asam lambung

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Apabila Anda memiliki penyakit asam lambng, maka ada baiknya untuk menghindari kebiasaan langsung tidur setelah sahur. Karena saat Anda tidur setelah makan, dapat membuat sistem pencernaan tidak bekerja dengan benar. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan Anda.

Salah satu gangguan pada pencernaan yang terjadi salah satunya adalah asam lambung yang naik. Karena jika makanan tidak tercerna dengan baik, lambung secara otomatis akan meningkatkan produksi asam lambung yang berguna untuk mempercepat proses pencernaan tersebut. Namun, karena Anda langsung tidur, adanya gaya gravitasi akan melonggarkan klep lambung dan menyebabkan asam lambung mengalir kembali balik ke arah kerongkongan.

Hal tersebut dapat mengikis lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka di kerongkongan. Selain itu, hal ini dapat menyebabkan perut menjadi mulas disertai nyeri pada ulu hati, dan timbul rasa panas perih seperti terbakar pada dada hingga tenggorokan.

3. Gangguan pencernaan

Ilustrasi makanan cepat saji
Ilustrasi seistem pencernaan (sumber: iStockphoto)

Normalnya, proses pengosongan lambung pada manusia berlangsung dalam jangka waktu dua jam setelah makan. Tetapi, karena kita tidur dan badan pada posisi berbaring, maka akan menghambat proses pengosongan lambung tersebut.

Apabila hal tersebut terus menerus terjadi, maka dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare hingga sembelit. Untuk mengurangi risiko tersebut, ada baiknya Anda memperbanyak konsumsi buah dan sayur agar proses pencernaan selalu lancar.

4. Diabetes

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Selanjutnya, salah satu alasan mengapa jangan tidur setelah sahur adalah akan semakin besarnya risiko terkena diabetes. Tidur setelah sahur dapat menyebabkan gula darah naik drastic di pagi hari. Namun, apabila Anda tidak makan apa pun sebelum tidur juga akan menyebabkan hipoglikemia, yaitu rendahnya kandungan gula pada darah.

Agar terhindar dari masalah seperti daiabetes, ada baiknya Anda memilih makanan yang dapat mencegah gula darah naik, seperti mengonsumsi makanan kaya protein, baik telur, susu, daging, dan ikan. Selain itu, Anda juga perlu memerhatikan sumber karbohidrat, dan pilihlah sumber karbohidrat yang kaya akan kandungan serat seperti, gandum, oat, beras merah, nasi jagung, dan kentang.

5. Risiko terserang Stroke

4 Penyebab Tersering Stroke di Usia Muda
4 Penyebab Tersering Stroke di Usia Muda

Stroke adalah penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Stroke sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke penyumbatan dan stroke perdarahan. Anda dapat mendapat serangan stroke penyumbatan apabila masih terbiasa makan lalu tidur. Alasannya, saat tidur, aliran darah ke otak harus tetap terjaga, namun, karena lambung juga sedang menjalankan kegiatan mencerna makanan, maka asupan darah menjadi terbagi.

Dan jika hal ini dilakukan terus menerus dalam jangka panjang, otak dapat kekurangan oksigen dan timbulah penyakit stroke. Oleh sebab itu, sebisa mungkin hindari kebiasaan tidur setelah makan, terutama setelah santap sahur.

 

Setelah mengetahui apa saja alasan jangan tidur setelh sahur diatas, alangkah baiknya jika Anda memanfaatkan waktu sahur untuk beribadah dan memperbanyak berdoa serta berdzikir untuk menambah amal ibadah kita selama bulan Ramadan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya