Liputan6.com, Dubai - Bulan suci Ramadan tahun ini datang di tengah epidemi Virus Corona (COVID-19). Beberapa tradisi seperti mudik dan salat tarawih berjamaah menjadi terganggu, tetapi ibadah puasa masih bisa berjalan.
Salah satu yang jadi masalah adalah Virus Corona COVID-19 bisa menjangkit seseorang dengan gejala ringan saja. Selain itu, ada pasien yang tak menunjukkan gejala.
Advertisement
Baca Juga
Dr. Faisal Dalfi dari RS Burjeel Abu Dhabi mengatakan pasien yang gejala ringan atau asymptomatic (tak menunjukan gejala) masih dapat berpuasa. Ini berbeda dari pasien yang butuh perawatan medis akibat Corona.
"Pasien-pasien yang memiliki gejala moderat atau parah dirawat dalam isolasi di rumah sakit dan tentunya pasien-pasien ini tidak akan bisa menjalani puasa Ramadan," ujar Dr. Dalfi seperti dilansir Gulf News, Selasa (21/4/2020).
"Sebaliknya, mayoritas pasien tanpa gejala atau mereka yang mengidap gejala ringan akan masih bisa tetap di rumah dan mengurus diri mereka," lanjutnya.
Dr. Fernanda Bonilla yang menjadi dokter penyakit menular di Cleveland Clinic Abu Dhabi turut menegaskan bahwa pasien yang tak memiliki gejala Virus Corona yang merasa sehat masih bisa puasa. Namun, mereka harus mengawasi kesehatan mereka.
"Mengingat virus ini masih sangat baru, dampak dari puasa pada pasien COVID-19 masih belum diteliti. (Tetapi) pasien tanpa gejala yang merasa sehat dan fit seharusnya bisa berpuasa di bulan Ramadan," kata Dr. Bonilla yang mengingatkan pasien agar berkonsultasi ke dokter bila merasakan perubahan kondisi.
Ada lagi empat tips dari kedua dokter itu untuk menjalankan ibadah puasa di kala epidemi Virus Corona.
Berikut ini daftar selengkapnya:
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Pasien Diabetes Harus Waspada
Di Uni Emirat Arab, pemerintah memberikan hydroxychloroquine untuk pasien dengan gejala ringan dan asymptomatic. Jadi, pasien masih bisa puasa asal ingat minum obat dua kali sehari.
Namun, pasien yang kena diabetes diharapkan hati-hati jika ingin puasa. Saran serupa diberikan kepada mereka yang punya penyakit ginjal dan hipertensi.
"Jadi pasien diabetes yang terkena COVID-19 tetapi asympomatic, terutama harus hati-hati jika mereka memilih berpuasa," ujar Dr. Dalfi.
Advertisement
2. Makan Sayuran dan Jangan Dehidrasi
Pasien Corona diminta makan yang sehat, terutama banyak makan sayuran, agar imunnya tetap kuat. Imun disebut sebagai senjata utama melawan Virus Corona.
Saran lainnya adalah menjaga agar tubuh tidak dehidrasi. Air putih menjadi yang utama, bukan soda.
"Pasien harus menghindari minuman yang mengandung gas dan bergula," kata Dr. Dalfi.
3. Tidur Cukup
Istirahat yang cukup selama tujuh jam sehari dapat membantu tubuh melawan Virus Corona baru.
"Saya menyarankan agar pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan asymptomatic untuk memastikan supaya tidur setidaknya tujuh jam setiap harinya. Tidur adalah proses restoratif yang terutama penting ketika tubuh melawan virus," kata Dr. Dalfi.
Advertisement
4. Jangan Merokok
Dr. Bonilla berkata ada bukti yang mulai menunjukan bahwa perokok bisa terkena dampak parah dari COVID-19. Merokok juga membatalkan puasa sehingga Ramadan menjadi peluang untuk stop merokok.
"Ramadan adalah saat ideal untuk menghentikan kebiasaan itu. Orang-orang akan bisa melihat peningkatan jelas pada kesehatan mereka dalam beberapa hari atau minggu usai berhenti (merokok), sehingga mengurangi risiko terkena gejala parah dari infeksi," ujar Dr. Bonilla.