Liputan6.com, Jakarta Cara mencegah radang tenggorokan saat puasa perlu dikenali. Apalagi masalah kesehatan satu ini merupakan salah satu keluhan yang cukup sering terjadi saat menjalankan ibadah puasa. Hal ini wajar karena memang saat puasa kamu dilarang untuk membasahi tenggorokan selama hampir setengah hari lamanya.
Apalagi ada tantangan untuk tetap beraktivitas dan bicara yang semakin membuat kering tenggorokan. Kamu tidak perlu khawatir, dengan langkah yang tepat, radang tenggorokan tetap bisa dihindari dan puasa tetap dapat dijalani dengan lancar.
Advertisement
Baca Juga
Cara mencegah radang tenggorokan saat puasa bisa membuat kamu lebih lancar menjalankan ibadah. Pada dasarnya radang tenggorokan bukanlah jenis infeksi serius. Penyakit ini akan sembuh dalam waktu kira-kira seminggu. Namun, masalah kesehatan ini tentu akan sangat mengganggu ibadah puasa.
Berikut Liputan6.com rangkum tentang cara mencegah radang tengorokan saat puasa dari berbagai sumber, Selasa (28/4/2020).
Bernapas Lewat Hidung dan Hemat Bicara
Bernapas Lewat Hidung, Jangan Lewat Mulut
Cara mencegah radang tenggorokan saat puasa yang pertama adalah dengan bernapas lewat hidung. Selama berpuasa, jangan bernapas lewat mulut. Bernapas lewat mulut akan membuat tenggorokan semakin kering dan terasa sakit.
Namun bila kamu juga sedang pilek mungkin secara tak sadar kamu bernapas lewat mulut karena hidung tersumbat. Jadi, pastikan kamu selalu bernapas dari hidung.
Hemat Bicara dan Pakai Masker
Dalam menjalankan puasa Ramadan kamu harus selalu menerapkan hemat dalam bicara. Selain menjaga diri dari tutur bahasa yang tidak baik, membatasi diri berbicara juga berlaku sebagai pencegahan radang tenggorokan saat berpuasa.
Semakin sering berbicara, semakin kering juga kondisi di dalam tenggorokan. Bila minum air tidak mungkin dilakukan, tindakan pencegahan wajib diusahakan, yaitu hemat dalam berbicara.
Untuk menghindari udara, debu, kotoran, bakteri, atau partikel asing yang masuk ke mulut dan membuat tenggorokan makin iritasi, pakai masker sepanjang hari.
Advertisement
Bersihkan Lingkungan dan Batasi Aktivitas di Luar Ruangan
Bersihkan Lingkungan Sebelum Bulan Ramadan
Kebiasaan bersih-bersih rumah sebelum puasa dapat menjadi usaha perlindungan pertama dari radang tenggorokan selama puasa. Faktanya, debu dan kotoran yang terhirup saat bernapas dapat menjadi salah satu bahan iritan bagi tenggorokan. Bila iritasi sudah terjadi, nyeri, rasa mengganjal, dan serak menjadi akibatnya.
Oleh karena itu, jangan pernah lewatkan rutinitas bersih-bersih sebelum memasuki Ramadan. Lingkungan rapi dan bersih, radang tenggorokan pun tidak akan menyerang.
Batasi Aktivitas di Luar Ruangan
Cara mencegah radang tenggorokan saat puasa selenjutnya adalah membatasi aktivitas luar ruangan. Selain debu yang menempel di benda-benda sekeliling rumah dan kantor, polutan dari asap kendaraan juga jadi ancaman radang tenggorokan. Belum lagi teriknya matahari di siang hari. Tentu cadangan air dalam tubuh akan semakin terkuras habis.
Bukan tidak mungkin, selain radang tenggokan, dehidrasi juga menjadi ancaman. Agar aktivitas dan puasa tetap lancar tanpa ada gangguan nyeri di tenggorokan, kegiatan yang sifatnya outdoor sebaiknya dilakukan seminimal mungkin.
Bila memang harus berkegiatan di luar ruangan, gunakanlah masker penutup mulut dan hidung. Gunakan juga pelindung tambahan dari teriknya matahari seperti topi ataupun payung untuk mencegah cairan berupa keringat cepat keluar.
Cukup Minum dan Perhatikan Menu Makanan
Cukup Minum saat Sahur dan Berbuka
Cara mencegah radang tenggorokan saat puasa selanjutnya adalah mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Untuk menjaga kelembapan tenggorokan, kecukupan air putih adalah kunci utamanya. Bagi seorang dewasa, asupan air putih dinilai cukup bila sudah memenuhi setidaknya 2 liter per hari atau setara dengan 8 gelas. Tidak terkecuali bulan puasa.
Untuk memenuhi kebutuhan ini, pastikan minum setidaknya 4 gelas saat sahur dan 4 gelas saat berbuka. Selain dari air putih, asupan cairan juga bisa didapatkan dari buah-buahan yang banyak mengandung air, seperti jeruk, semangka, dan pir.
Perhatikan Menu Makanan
Salah memilih menu sahur dan buka puasa juga bisa menjadi salah satu penyebab radang tenggorokan. Agar terhindar dari ancaman ini, hindari pilihan menu makanan yang diolah dengan cara digoreng. Selain itu, batasi juga makanan yang terlalu pedas, asam, dan bersuhu ekstrem, baik terlalu dingin maupun terlalu panas.
Faktanya, pada orang yang memang sensitif, minyak sisa menggoreng dan uap panasnya dapat membuat iritasi tenggorokan. Begitu pula makanan yang rasanya terlalu pedas, asam, dan suhunya ekstrem dingin atau panas.
Advertisement
Berkumur dengan Air Garam dan Istirahat yang Cukup
Berkumur dengan Air Garam
Kumur dengan air garam juga bisa menjadi salah satu cara mencegah radang tenggorokan saat puasa. Air garam terbukti dapat mengurangi iritasi dan peradangan di tenggorokan. Kamu bisa kumur dengan garam yang sudah dilarutkan dalam segelas air hangat saat sahur, buka puasa, dan sebelum tidur.
Saat berkumur dengan air garam, jangan menelan airnya. Cukup kumur sambil menengadah selama beberapa detik. Pastikan cairannya menyentuh tenggorokan, lalu buang airnya. Kalau air garam rasanya terlalu kuat, campurkan dengan satu sendok teh madu.
Istirahat yang Cukup
Agar bisa tetap puasa saat radang tenggorokan, istirahat bisa jadi salah satu kuncinya. Tubuh bisa bekerja melawan infeksi jika kamu cukup beristirahat tiap harinya. Pastikan kamu tidur selama tujuh hingga sembilan jam sehari. Selain itu, sebaiknya hindari dulu kerja lembur atau begadang.
Selalu perhatikan apa saja yang dapat menjadi pemicu radang tenggorokan dan hindarilah semaksimal mungkin. Dengan begini, puasa kamu bisa semakin lancar dan aktivitas tidak akan terganggu.