Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati menyatakan panen raya bawang merah di Brebes mundur dari tahun sebelumnya. Ini diakibatkan oleh awal musim hujan baru dimulai pada Desember 2019.
"Jadi ya memang sudah jadwalnya petani tanam padi dulu, baru sesudahnya tanam bawang merah. Mulai tanam raya juga baru bulan Maret kemarin. Kalau tanam di musim hujan gitu biaya produksinya otomatis lebih mahal. Belum lagi ancaman serangan penyakit dan potensi kebanjiran di beberapa lokasi,” ungkapnya.
Yulia menjelaskan imbas dari kemunduran masa panen berdampak berkurangnya pasokan bawang merah ke wilayah Jakarta. Beruntung, panen raya akan terjadi dalam waktu dekat sebelum pelaksanaan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Advertisement
"Setidaknya ada 1.600 hektar yang siap dipanen bulan Mei ini. Insya Allah kalau untuk pasokan menjelang lebaran aman bahkan sampai setelah lebaran nanti karena panen berlangsung terus susul menyusul," jelas Yulia.
Sementara itu, Abdul Rosyid, Ketua Kelompok Tani Maju Jaya Desa Pasir, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak mengatakan sebagian besar petani bawang di wilayahnya akan mulai panen pada pekan kedua bulan Mei.
Baca Juga
“Umur tanaman disini rata-rata 30-40 hari, jadi ya kemungkinan mulai panen raya nanti minggu ke-2 bulan Mei,” ungkap Rosyid.
Saat panen tiba tidak kurang dari 700 hektar lahan bawang merah yang sial dipanen. Sehingga dipastikan ada penambahan stok bawang yang signifikan dari daerah penghasil bawang.
"Kalau biasanya per hari kami kirim keluar Demak kurang lebih 10 truk berkapasitas 7 ton per truk, saat panen raya nanti bisa lah sampai 15 truk," lanjut dia.
Terlebih para petani di daerahnya tidak merasa terganggu dengan adanya pandemi covid-19. Sehingga aktivitas masyarakat tetap normal dengan tetap mentaati protokol pencegahan covid-19 sesuai ketetapan pemerintah.
Produksi Bawang Merah
Hal senada diungkapkan Direktur Jendral Hortikultura, Prihasto Setyanto yang mengatakan panen bawang merah akan berlangsung pada bulan Mei 2020. Bahkan di 18 sentra utama diperkirakan seluas 8.958 hektar, dengan produksi mencapai lebih dari 67 ribu ton.
Sementara kebutuhan wilayah Jabodetabek pada bulan Mei ditaksir sebanyak 14.549 ton. Artinya produksi bawang merah mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Jabodetabek.
Saat ini Kementerian Pertanian terus melakukan pemantauan intensif terhadap pasokan 11 bahan pangan pokok, salah satunya bawang merah. Setelah di beberapa tempat dijumpai kenaikan harga, akibat panen raya yang mundur.
Kendati demikian, Prihasto yakin pasokan dan harga bawang merah secara nasional, berangsur normal seiring panen raya di beberapa sentra dalam waktu dekat. Bahkan pihaknya akan membantu bila diperlukan subsidi ongkos kirim, dan operasi pasar bila terjadi harga tidak wajar di pasaran.
“Memang terjadi pergeseran musim tanam akibat anomali iklim. Akibatnya jadwal panen raya juga sedikit bergeser," tandasnya.
Advertisement