Liputan6.com, Dhaka - Pengungsi Rohingya di Pulau Bhasan Char, Bangladesh merayakan Idul Fitri pertama mereka pada Kamis 13 Mei 2021, di "negara bagian yang terisolasi" jauh dari kerabat mereka.
Sebagian besar pengungsi yang dipindahkan ke pulau itu meninggalkan teman dan kerabat mereka di 34 kamp di Cox's Bazar, yang merupakan rumah bagi lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya.
Baca Juga
Bangladesh memulai relokasi pengungsi, yang saat berjumlah 18.000 orang, ke Bhasan Char, sekitar 63 kilometer dari daratan, pada akhir 2020 lalu.
Advertisement
Hal itu dilakukan dengan tujuan mengurangi tekanan pada kamp-kamp yang padat di Cox's Bazar.
"Kami merayakan Idul Fitri yang berbeda tahun ini, jauh dari teman dan kerabat. Biasanya kami berkumpul dengan kerabat," kata seorang pengungsi Rohingya bernama Abdur Rahman (37) kepada Arab News.
"Pada kesempatan istimewa ini, saya tidak melihat ada teman dan kerabat di sekitar saya. Terkadang saya merasa terisolasi,' ungapnya, seperti dilansir Arab News, Sabtu (15/5/2021).
"Ponsel adalah satu-satunya cara komunikasi bagi kami tetapi tidak selalu terjangkau," terang Rahman.
Pengungsi lbernama Morium Begum (29) mengatakan bahwa anak-anaknya melewatkan perayaan Idul Fitri di Cox’s Bazar.
"Anak-anak saya biasa mengunjungi rumah teman mereka dan merayakan Idul Fitri pada hari-hari ini di Cox's Bazar. Tapi di sini mereka tidak punya teman," cerita Begum kepada Arab News.
Mungkin, lockdown Virus Corona yang sedang berlangsung menambahlkan lebih banyak isolasi. Kalau tidak, pihak berwenang mungkin mengizinkan beberapa peayaan Idul Fitri untuk anak-anak," tambahnya.
Pengungsi lainnya, bernama Mohammad Hossain (19) menceritakan bagaimana Idul Fitri kali ini merupakan pengalaman baru baginya.
"Tempat perayaan disiapkan dengan tenda darurat dan didekorasi dengan cara yang sesuai, yang menciptakan banyak acara di pulau itu," kata Hossain.
"Saya tidak pernah melihat pengaturan seperti ini selama hidup saya di kamp pengungsi Cox's Bazar," ujar Hossain.
Saksikan Video Berikut Ini:
Bantuan Makanan pada Perayaan Idul Fitri
Saat menyambut Idul Fitri, pihak berwenang memberikan bantuan makanan khusus kepada para pengungsi di pulau tersebut.
"Paket makanan yang berisi bihun, susu bubuk, gula, minyak nabati, beras, miju-miju, rempah-rempah, dan lain-lain telah disediakan pada kesempatan Idul Fitri," kata Moazzam Hossain, komisaris pemulihan dan pemulangan pengungsi, kepada Arab News.
"Semua keluarga menerima bantuan ini sesuai dengan jumlah dan kebutuhan keluarga mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa ada 5.000 pakaian baru yang juga dibagikan kepada anak-anak Rohingya.
Untuk menjaga social distancing dan protokol kesehatan, pihak berwenang telah menyelenggarakan tiga sesi ibadah salat Idul Fitri secara terpisah di pulau itu.
"Sejak dimulainya eksodus Rohingya pada 2017 lalu, ini pertama kalinya para pengungsi di pulau itu mendapat kesempatan merayakan Idul Fitri di lingkungan yang nyaman, bebas dari ancaman longsor, cuaca buruk, dan lingkungan yang sangat padat. Kamp pengungsi Cox's Bazar," terang Hossain.
Layanan kesehatan darurat juga dibuka selama Idul Fitri, dan ada delapan pejabat kesehatan pemerintah yang saat ini bertugas di pulau itu.
Sementara itu, badan bantuan PBB dan internasional belum memulai operasi bantuan.
Saat ini, lebih dari 40 LSM lokal memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang direlokasi.
"Di sini para pengungsi sepenuhnya bergantung pada bantuan, karena tidak ada sumber (bantuan) lain di pulau itu," kata Saiful Islam Chowdhury, kepala eksekutif Pulse Bangladesh Society, kepada Arab News.
“Kami membuat tugas penyaluran bantuan untuk masing-masing keluarga, dan memberikan bantuan yang sesuai, agar semuanya bisa menikmati perayaan idul fitri," jelasnya.
Advertisement