Potret Korban Gempa di Kajai Pasaman Barat Sholat Tarawih di Musala Darurat

Ramadhan 1443 Hijriah tahun ini dirasakan berbeda oleh para korban gempa Pasaman Barat.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 06 Apr 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 12:00 WIB
Masjid Raya Nagari Kajai, Pasaman Barat.
Masjid Raya Nagari Kajai hancur akibat gempa yang terjadi pada Jumat 25 Februari 2022. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Simpang Empat - Ramadhan 1443 Hijriah tahun ini dirasakan berbeda oleh para korban gempa Pasaman Barat. Korban gempa di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat menggelar sholat tarawih di musala darurat beratapkan terpal.

Ketua Pengurus Musholla Nurul Islam Sungai Lampang Jorong Tanjung Beruang Kajai Rozikin, Selasa malam (5/4/2022) mengatakan, mereka sholat berjemaah dan tarawih di musala darurat karena musala mereka rusak berat akibat gempa pada 25 Februari 2022 silam.

Warga Sungai Lampang, katanya, terpaksa melaksanakan ibadah sholat berjemaah di bawah tenda terpal seadanya yang dijadikan musala darurat.

Meskipun ditempat seadanya, warga begitu semangat melaksanakan Shalat Isya berjamaah, sholat tarawih dan sholat subuh berjemaah. Dengan beratapkan terpal, beralaskan tikar dan berdinding triplek setengah mereka tetap bisa melaksanakan ibadah selama Ramadhan.

"Jemaah lumayan ramai sejak Jumat (1/4) malam sampai saat ini mencapai 60 orang setiap malam. Istilah kami ini adalah tambaro atau tampek ibadah samantaro (tempat beribadah sementara)," katanya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harapan Warga

Mereka terpaksa beribadah di tenda darurat karena mushala tempat biasa mereka melaksanakan sholat tarawih rusak akibat gempa yakni di Mushala Nurul Islam.

"Pendataan sudah ada namun perbaikan mushala belum. Kami berharap ada bantuan untuk memperbaiki mushala ini secepatnya," katanya berharap.

Seorang jemaah sholat tarawih Bakri (60) mengatakan ia tetap semangat beribadah meskipun hanya di tenda darurat seadanya.

"Bagaimana lagi, kita ingin juga beribadah sementara mushala yang ada rusak. Mudah-mudahan mushala yang rusak segera dapat diperbaiki," ucapnya.

Selain di Sungai Lampang, hal yang sama juga ditemui di Kampung Padang Kajai yang warganya shalat berjamaah di tenda darurat beratapkan terpal dan beralaskan tikar.

Begitu juga di Lubuk Panjang dan di Masjid Raya Kajai yang ambruk warga sholat berjamaah di tenda darurat.

Sementara warga di Nagari Kajai pada umumnya masih bermalam di tenda-tenda darurat yang berdiri dekat rumah mereka yang ambruk.

"Hunian sementara memang sudah ada sebagian, namun sangat sedikit dan butuh penambahan," kata salah seorang warga Lubuk Panjang Febri

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya