Hukum Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Ramadhan, Boleh atau Tidak?

Hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan adalah tidak diperbolehkan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 25 Apr 2022, 17:15 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2022, 17:15 WIB
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa. (Photo by mentatdgt from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Puasa Syawal adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari berturut-turut di bulan Syawal yang bisa menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan. Hukum melaksanakan puasa Syawal adalah sunnah.

Momen puasa Syawal yang bertepatan dengan bayar utang puasa Ramadhan membuat umat muslim bingung dengan hukum menunaikannya. Bagaimana dengan hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan?

Sesuai pendapat para ulama, hukum fikih mengatur hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan adalah tidak diperbolehkan dan lebih diutamakan untuk membayar utang puasa Ramadhan terlebih dahulu.

Mengapa bisa demikian? Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam alasan hukum fikih mengatur hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan, lengkap tata caranya, Rabu (20/4/2022).

Hukum Puasa Syawal Sekaligus Bayar Utang Ramadhan

Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa
Ilustrasi Muslim, puasa, buka puasa. (Photo by RODNAE Productions from Pexels)

Memahami puasa Syawal adalah ibadah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari berturut-turut di bulan Syawal. Meski bukan amalan ibadah wajib seperti puasa Ramadan, keutamaan puasa Syawal dapat menyempurnakan puasa Ramadan yang sudah ditunaikan sebulan penuh.

Dalam buku berjudul Refleksi Hari Kemenangan dan Kemerdekaan (2021) oleh Tim Redaksi Majalah Tebuireng, puasa Syawal dapat dilakukan setelah tanggal 1 Syawal, baik di tengah maupun di akhir bulan.

Waktu menunaikan ibadah puasa Syawal adalah tepat setelah hari raya Idul Fitri. Pada waktu ini pula umat muslim dianjurkan untuk segera mengganti puasa Ramadhan bagi yang berkewajiban mengganti puasa Ramadhan atau membayar utang puasa Ramadhan atau qada.

Bagaimana hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan?

Memahami hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan yang biasanya bacaan niat puasa Syawal dan qada puasa Ramadhan dibaca sekaligus ini penting. Sesuai pendapat para ulama yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, hukum fikih mengatur hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan adalah tidak diperbolehkan.

Hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan tidak boleh dan bagi umat muslim lebih diutamakan untuk membayar utang Ramadhan atau qada puasa Ramadhan terlebih dahulu. Ini karena puasa Ramadhan memiliki hukum wajib sementara puasa Syawal sunnah.

Meskipun sebenarnya pelaksanaan puasa Syawal lebih ideal dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idulfitri. Berupaya untuk menyegerakan waktu puasa Syawal di hari kedua bulan Syawal menunjukkan i’tikad baik dalam bersegera untuk melakukan kebaikan.

Hukum puasa Syawal sekaligus bayar utang Ramadhan adalah tidak diperbolehkan, karena agar waktu puasa Syawal dilaksanakan, maka keutamaannya akan ikut didapatkan karena telah menyempurnakan puasa Ramadhan.

Dalam kitab Darul Fikr, Juz I oleh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri ‘alâ Syarhil ‘Allâmah Ibni Qasim menjelaskan, meskipun ada orang-orang yang tidak berkesempatan menunaikan puasa Syawal karena harus qada puasa Ramadhan terlebih dahulu tetapi mereka bisa tetap bisa mendapat keutamaan seakan puasa wajib setahun penuh.

“Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadan seperti diingatkan sebagian ulama muta’akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal),” dijelaskan.

Tata Cara Melaksanakan Puasa Syawal Lengkap

Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
Ilustrasi sahur. (Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)

Apabila sudah memahami hukum puasa Syawal, selanjutnya pahami tata cara melaksanakan puasa Syawal yang benar beserta bacaan niat puasa Syawal. Ini penjelasanya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber.

Bacaan Niat Puasa Syawal Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى‎

Bacaan Niat Puasa Syawal Latin:

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.

Arti Bacaan Niat Puasa Syawal:

“Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”

Tata Cara Melaksanakan Puasa Syawal:

1. Puasa Syawal dilakukan 6 hari di bulan Syawal

Tata cara melaksanakan puasa Syawal pertama. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keutamaan puasa Syawal akan didapatkan dengan melaksanakan puasa selama 6 hari di bulan Syawal. Puasa 6 hari di bulan Syawal ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, namun boleh juga tidak.

Selain itu, puasa Syawal juga disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya Idulfitri atau disegerakan, namun boleh juga tidak disegerakan asal masih di bulan Syawal.

2. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idulfitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal

Tata cara melaksanakan puasa Syawal kedua. Puasa 6 hari di bulan Syawal tidak berlaku lagi bila dilakukan di bulan lainnya. Selain itu, waktu puasa Syawal ini lebih utama bila dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idulfitri.

Namun tidak apa-apa bila dilaksanakan di hari lain asalkan masih di bulan Syawal. Menyegerakan waktu puasa Syawal di hari kedua bulan Syawal menunjukkan i’tikad baik dalam bersegera untuk melakukan kebaikan.

3. Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan

Tata cara melaksanakan puasa Syawal ketiga. Waktu puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Namun tidak apa-apa juga bila dilaksanakan tidak secara berurutan asalkan masih di bulan Syawal.

Dengan melaksanakan Waktu Puasa Syawal secara berurutan dalam 6 hari, menunjukkan bahwa seorang umat islam berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

Pahala Puasa Syawal:

Keterangan mengenai pahala puasa Syawal tertuang pada dalil shahih yang berbunyi:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Berdasarkan Syarah Nawaawi 'ala Muslim juz 7 halaman 56 disebutkan, alasan menyamakan pahala enam hari Syawal dengan puasa setahun lamanya berdasarkan nilai pahala kebaikan yang diberikan dilipatkan hingga 10 kali ganjaran.

Perhitungannya adalah 1 bulan Ramadan, 30 hari x 10 = 300 hari. Adapun 6 hari di bulan Syawal menyamai dua bulan lainnya (6 x 10 = 60 hari atau 2 bulan). Jadi total 360 hari kita mendapatkan pahala puasa.

Jadi pahala puasa Syawal selama enam hari sama dengan berpuasa selama satu tahun penuh. Pahala puasa Syawal ini menjadi penyempurna puasa Ramadan.

Pahala ini didapatkan bagi orang yang telah menyempurnakan puasa Ramadan sebulan penuh dan telah mengqadha puasa Ramadhan jika ada yang ditinggalkan. Maka bagi yang mempunyai utang puasa Ramadan diharuskan membayar utang puasanya dulu.

Namun, siapa saja yang berpuasa Syawal sebelum membayar utang puasa Ramadannya, puasanya masih sah. Asalkan setelahnya tetap membayar utang tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya