Liputan6.com, Jakarta - Mengantisipasi libur panjang Idul Fitri 2022 hingga nanti kembali dari mudik Lebaran, XL Axiata sudah menyiapkan jaringan mereka.
Selain meningkatkan kapasitas jaringan 2 kali lipat dibanding hari normal, perusahaan juga menyiapkan tim jaringan monitoring selama 24 jam hingga masa liburan berakhir.
Baca Juga
Adapun tim tersebut akan berada di pusat monitoring Customer Experience and Service Operation Center (CESOC) di XL Axiata Tower maupun di lapangan.
Advertisement
"Persiapan lain yang dilakukan perusahaan adalah mengerahkan lebih dari 50 unit mobile BTS untuk memperkuat jaringan di sejumlah titik krusial," kata Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa.
Dia menjelaskan, "Kami fokus untuk memperkuat jaringan. Hal ini karena ada potensi terjadinya lonjakan trafik melebihi hari normal, terutama di sepanjang jalur transportasi utama dan area-area tujuan wisata."
Gede menuturkan, pihaknya memprediksi trafik bisa mencapai 10 hingga 30 persen dibandingkan hari normal. Diperkirakan, kenaikan ini dipengaruhi oleh euforia masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman.
Dalam dua tahun terakhir, masyarakat belum dimungkinkan mudik ke kampung halaman saat Lebaran karena pandemi. Namun, menurut Gede, beberapa ruas tol kini sudah bisa dilalui untuk mudik.
"Banyak destinasi wisata baru bermunclan dan ditambah informasi di media massa maupun media sosial seputar mudik. Faktor itu disebut akan memicu masyarakat mudik atau setidaknya ikut berlibur," katanya.
Meski area Jawa masih menjadi fokus utama penguatan jaringan, XL Axiata juga memberikan perhatian pada wilayah lain di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok.
"Jalur transportasi darat di Sumatera telah semakin baik dengan kehadiran beberapa ruas tol baru," kata Gede.
Karena itu, perusahaan meningkatkan kapasitas jaringan mencakup provinsi utama untuk memastikan kesiapan jaringan di luar Jawa.
Saat ini, XL Axiata sudah melayani lebih dari 57,9 juta pelanggan yang diperkuat lebih dari 162.000 BTS dengan 77.000 di antaranya merupakan BTS 4G.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Tantangan XL Axiata Hapus 3G
Operator seluler XL Axiata menargetkan penghapusan 3G akan selesai sebelum akhir 2022.
Direktur sekaligus Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, saat ini progress penghapusan jaringan 3G XL Axiata sudah mencapai 96 persen.
Menurutnya, masih ada sekitar 4 persen dari total BTS 3G XL Axiata yang masih beroperasi di berbagai tempat di Indonesia.
"Saat ini 96 persen sudah selesai, jadi mungkin tinggal 1.000-2.000 BTS yang belum di-shutdown," kata Gede, ditemui di Buka Puasa XL Axiata bersama Media, beberapa waktu lalu.
Gede menjelaskan tantangan XL Axiata dalam menghentikan layanan 3G. Pertama karena trafik suara di sebuah daerah begitu tinggi dan pelanggan XL Axiata di daerah tersebut belum menggunakan handset 4G.
Selain itu menurut Gede, masih ada juga pelanggan yang menggunakan SIM card 3G dan belum berganti ke USIM 4G.
"Kalau itu kita paksa (matikan 3G), para pelanggan ini nggak akan dapat layanan," kata Gede.
Ia melanjutkan, tantangan lainnya adalah karena kemungkinan di sebuah lokasi, layanan 2G untuk melayani panggilan telepon masih belum cukup.
"Voice itu kan di 2G dan 3G, pada 2006 kami menggulirkan 3G secara besar-besaran sementara 2G (di area) selektif. Begitu sekarang 2G masih bertahan dan 3G dimatikan, kami harus mengkompensasi trafik panggilan ke layanan 2G dulu," kata Gede.
Advertisement
ARPU Pelanggan Voice Tinggi
Lagi-lagi dia menyebut, XL Axiata tidak bisa memaksa pelanggan dalam waktu singkat untuk membeli ponsel 4G dan mematikan layanan 3G. Karena di lapangan, pelanggan datang ke gerai XL untuk berganti ke USIM itu juga sulit.
"Ada pelanggan yang berpikir 'ngapain saya ganti, kan hanya pakai untuk telepon saja'. Kami tidak ingin kehilangan subscribers, terutama subscribers layanan panggilan karena ARPU (average revenue per user)-nya besar," ujar Gede, memberikan penjelasan.
Ia mencontohkan, dibandingkan ARPU pelanggan data yang mungkin cukup dengan pulsa Rp 50 ribu untuk mengakses internet selama satu bulan, ARPU voice untuk menelepon terus menerus, dalam sebulan bisa menghabiskan Rp 100-200 ribu.
"Kami tidak ingin kehilangan pelanggan seperti ini, pengguna layanan 3G adalah customer lama yang loyal, makanya kami gunakan pendekatan yang pelan-pelan," tuturnya.
Ajak Pelanggan Beralih ke SIM Card 4G
Gede juga menjelaskan, dalam proses mematikan 3G ini, semua tim XL Axiata bergerak. Bukan hanya tim jaringan tetapi juga tim marketing, untuk memastikan pelanggan secara alami beralih ke layanan 4G.
Pelanggan pun diajak untuk berganti kartu menjadi USIM 4G dan meng-upgrade perangkat 4G agar nantinya bisa merasakan panggilan suara VoLTE.
Gede mengatakan, pemerintah menargetkan 3G sunset paling lambat selesai pada akhir tahun. Namun XL Axiata ingin menyelesaikannya lebih cepat.
Pasalnya, makin cepat 3G dimatikan, spektrum frekuensi yang dipakai untuk menggelar layanan 3G bisa langsung dialihkan ke 4G. Hal ini diklaim akan meningkatkan kecepatan hingga 15 persen.
Sekadar informasi, saat ini jumlah pelanggan 3G only XL Axiata kurang dari 2 persen dari total pelanggan. Jumlah ini, menurut Gede, sekitar ratusan ribu dari total pelanggan XL Axiata sebanyak 54,83 juta pelanggan.
(Dam/Ysl)
Advertisement