Liputan6.com, Purwokerto - KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen dikenal sebagai ulama yang alim. Pengetahuannya fiqihnya luas, dan sikapnya tegas.
Di sisi lain, Mbah Moen juga dikenal sebagai kiai yang sangat mengayomi dan sayang kepada umat. Banyak yang mengisahkan betapa Mbah Moen murah hati dan lembut.
Alkisah, pada suatu hari, seorang dokter bertanya kepada Mbah Moen terkait AIDS. Si Dokter berambisi untuk menemukan obat AIDS usai didatangi oleh pasien yang menderita AIDS lantaran melakukan seks bebas. Si pasien, tertular karena kelakuannya sendiri.
Advertisement
Si dokter ingin setelah dia menemukan, maka akan menjadi solusi bagi penderita penyakit ini.
Baca Juga
Ternyata, Mbah Moen memberi jawaban yang tak diduga."Dok, sesuatu yang menjadi hukuman Allah, agar kembali menjadi tobat, ya Allah diberi hak," jawab Mbah Moen, diceritakan Gus Baha dalam sebuah pengajian, dikutip dari kanal YouTube Sahabat Orchid TV, Minggu (14/8/2022).
Menurut pemilik nama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim ini, dari jawaban itu, Mbah Moen mengingatkan bahwa manusia telah diberi kesempatan untuk bertobat. Namun, seringkali manusia mengabaikan sehingga boleh-boleh saja Allah memberi hukuman.
"Karena itu ada unsur hukuman, di dunia, unsur kehinaan. Ada juga orang selingkuh dikucilkan masyarakat. Kalau ditanya solusinya ya, (tidak ada) begitulah hukumnya," ucap Gus Baha.
Gus Baha menceritakan kisah Mbah Moen itu dalam kerangka menjawab seorang penanya di pengajian yang merasa dirinya galau lantaran ilmu agamanya minim. Sementara, dia sering dijadikan rujukan oleh masyarakat lainnya.
"Wajib itu dianggap nggak wajib. Masyarakat tidak mau belajar agama. Setiap ada masalah tidak bisa. Terus galau. Ya Allah diberi sanksi untuk memberi hukuman. Kegalauan, kegelapan, menjadikan galau," ujar Gus Baha.
Nilai yang bisa dipetik dari ceramah di atas, Gus Baha ingin mengingatkan agar muslim selalu berupaya melakukan yang terbaik. Termasuk melakukan perintah Allah dan menghindari larangan-Nya.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
AIDS: Penyebab, Penularan dan Upaya Pengobatan
Penyebab penyakit AIDS perlu dipahami oleh setiap orang. Pasalnya, penyakit ini belum memiliki obat yang dapat sepenuhnya menyembuhkannya. HIV AIDS sendiri merupakan penyakit yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh kesulitan melawan kuman, virus, jamur, dan lain sebagainya.
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah tahapan akhir dari penyakit infeksi HIV. Sementara itu, HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini merupakan virus yang bisa menyebabkan AIDS.
HIV akan menyerang sistem kekebalan tubuh, yang mana adalah pertahanan tubuh dari berbagai penyakit. Kemudian jika kekebalan tubuh seseorang telah dirusak oleh virus, maka akan berkembang menjadi AIDS.
Namun, orang yang mengidap HIV belum tentu terjangkit AIDS jika ditangani dengan cepat dan tepat. Sementara itu, orang yang mengalami AIDS dipastikan di dalam tubuhnya terdapat virus HIV. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (10/7/2022) tentang penyebab penyakit AIDS.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab penyakit AIDS diawali dengan tubuh yang terkena virus HIV. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sel kekebalan yang disebut sel CD4, yang merupakan jenis sel T. Ini adalah sel darah putih yang bergerak di sekitar tubuh, mendeteksi kesalahan dan anomali dalam sel serta infeksi. Ketika HIV menargetkan dan menginfiltrasi sel-sel ini, ia mengurangi kemampuan tubuh untuk memerangi penyakit lain.
Segera setelah seseorang tertular HIV, ia mulai bereproduksi dalam tubuh. Sistem kekebalan seseorang bereaksi terhadap antigen (bagian dari virus) dengan memproduksi antibodi (sel yang melawan virus). Kebanyakan orang mengembangkan antibodi HIV yang terdeteksi dalam waktu 23 hingga 90 hari setelah infeksi.
Penyebab penyakit AIDS pada akhirnya berkembang menjadi tingkat lanjutan. AIDS merupakan tingkat lanjutan dari HIV yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh berhenti bekerja karena HIV. Seseorang tidak dapat tertular AIDS jika mereka tidak tertular HIV.
Â
Advertisement
Penyebab Penyakit AIDS Tingkat Lanjutan
Setelah infeksi HIV berkembang menjadi AIDS, infeksi dan kanker menimbulkan risiko yang lebih besar. Orang sehat memiliki jumlah CD4 500 hingga 1.500 per milimeter kubik. Tanpa pengobatan, HIV terus bertambah banyak dan menghancurkan sel CD4. Jika jumlah CD4 seseorang turun di bawah 200, ia akan menderita AIDS.
Jika kamu ternyata mengidap HIV, maka biasanya dokter akan melakukan pengecekan lebih lanjut seperti pengecekan TBC dan lain sebagainya. Setelah itu kamu akan diberi obat ARV yang harus dikonsumsi seumur hidup.
Perlu kamu ketahui juga bahwa HIV tidak bisa disembuhkan atau dihilangkan dari dalam tubuh 100 persen. Fungsi dari mengonsumsi obat ARV adalah untuk menekan pertumbuhan virus HIV sehingga tidak merusak komponen-komponen atau organ dalam tubuh lainnya dan menimbulkan AIDS atau infeksi yang lebih parah.
Maka dari itu hindari segala jenis bentuk penyebab penyakit AIDS, jangan melakukan hubungan seksual yang berisiko, dan rajinlah untuk tes HIV untuk mengetahui virus tersebut apakah ada dalam tubuhmu.
Penyebab penyakit AIDS dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko. HIV/AIDS tidak menular melalui kontak fisik sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, berbagi benda pribadi, makanan, atau air. Penyebab penyakit AIDS menular hanya dapat terjadi melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.
Berikut faktor risiko penyebab penyakit AIDS:
- Hubungan Seks. Hubungan seks baik vaginal, anal, atau oral dengan pasangan yang terinfeksi dapat menyebarkan HIV. Ini disebabkan oleh darah, air mani atau cairan vagina yang terinfeksi masuk ke tubuh individu lain. Virus juga dapat masuk melalui luka mulut atau cairan yang kadang-kadang berkembang di dubur atau vagina selama aktivitas seksual.
- Transfusi darah. Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui transfusi darah. Ini bisa disebakan oleh penggunaan alat transfusi darah berulang atau tidak steril. Penyebab penyakit AIDS ini tentu harus diperhatikan lagi.
- Jarum suntik. Berbagi peralatan obat intravena (jarum dan jarum suntik) yang terkontaminasi membuat seseorang berisiko tinggi terhadap HIV dan penyakit menular lainnya, seperti hepatitis.
- Selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus ke bayinya. Ibu HIV-positif yang mendapatkan pengobatan untuk infeksi selama kehamilan dapat secara signifikan menurunkan risiko pada bayi.
Â
Tidak Bisa Disembuhkan 100 Persen
Tes darah memungkinkan dokter untuk menentukan apakah kamu terinfeksi virus HIV. Keakuratan tes bergantung pada waktu paparan terakhir untuk HIV (hubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum).
Jika pernah melakukan berbagai tindakan yang berisiko HIV, kamu bisa terinfeksi virus setiap saat. Oleh karena itu, lebih baik melakukan tes HIV untuk mengetahui status kesehatan kamu. Butuh waktu sekitar 3 bulan untuk antibodi HIV muncul pada tes HIV.
Kemudian jika ternyata mengidap HIV, maka biasanya dokter akan melakukan pengecekan lebih lanjut seperti pengecekan TBC dan lain sebagainya. Setelah itu kamu akan diberi obat ARV yang harus dikonsumsi seumur hidup.
Perlu kamu ketahui juga bahwa HIV tidak bisa disembuhkan atau dihilangkan dari dalam tubuh 100 persen.
Fungsi dari mengonsumsi obat ARV adalah untuk menekan pertumbuhan virus HIV sehingga tidak merusak komponen-komponen atau organ dalam tubuh lainnya dan menimbulkan AIDS atau infeksi yang lebih parah.
Maka dari itu hindari segala jenis bentuk penyebab HIV, jangan melakukan hubungan seksual yang berisiko, dan rajinlah untuk tes HIV untuk mengetahui virus tersebut apakah ada dalam tubuhmu.
Tim Rembulan
Advertisement