Kisah Keberanian Nabi Dawud AS Taklukkan Jalut dengan Ketapel

Nabi Dawud Alaihissalam (AS) merupakan nabi sekaligus rasul yang tinggal di kota Baitlehem. Allah SWT mengutus Nabi Daud sebagai nabi dan rasul untuk Bani Israil yang menerima kitab Zabur. Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Dawud AS dipercaya menjadi raja bagi Bani Israil.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 03 Sep 2022, 03:30 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2022, 03:30 WIB
Ilustrasi perang
Ilustrasi perang. Sumber foto: shutterstock/Zef Art.

Liputan6.com, Bogor - Nabi Dawud Alaihissalam (AS) merupakan nabi sekaligus rasul yang tinggal di kota Baitlehem. Allah SWT mengutus Nabi Dawud sebagai nabi dan rasul untuk Bani Israil yang menerima kitab Zabur. Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Dawud AS dipercaya menjadi raja bagi Bani Israil.

Sejak kecil, ayah Nabi Sulaiman AS ini adalah sosok yang pemberani. Ketika terjadi peperangan di Bani Israil melawan penguasa Raja Jalut, Nabi Dawud ikut serta menjadi bagian tentara di bawah Raja Thalut.

Mengutip berbagai sumber, awalnya Nabi Dawud tidak diperkenankan untuk mengikuti di medan perang. Sebab, ia belum cukup umur. Sementara kakak-kakaknya ikut bergabung menjadi bala tentara di medan perang.

Nabi Dawud hanya diperintahkan menggembala kambing dan mengantarkan susu ke kakak-kakaknya di medan perang. Ketika mengantarkan susu, orang kepercayaan raja Thalut, Syami’un sedang mencari tentara pilihan untuk melawan Jalut. 

Akhirnya terpilihlah Nabi Dawud muda sebagai salah satu tentara setelah disetujui oleh raja Thalut. Tentu saja kabar ini disambut antusias oleh Nabi Dawud.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Bersenjatakan Ketapel

FOTO: Keseruan Anak-Anak Bermain Permainan Tradisional Ketapel
Anak-anak yang tergabung dalam Ketapel Anak Ciliwung (Kancil) bermain ketapel di kawasan Ciliwung Muara Baru, Jakarta, Selasa (9/11/2021). Selain melestarikan permainan tradisional, bermain ketapel dapat melatih kesabaran, konsentrasi dan motorik otak kanan bagi anak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pertempuran antara raja Thalut dan Jalut berlangsung sengit. Perlengkapan pasukan Jalut lebih memadai dibandingkan pasukan Thalut. Meski demikian, semangat pasukan raja Thalut untuk mengalahkan raja sombong itu sangat tinggi.

Dalam pertempuran itu, Nabi Dawud hanya bersenjatakan ketapel. Kalau dipikir-pikir, senjata semacam ini mana bisa mengalahkan raja Jalut yang berpostur tinggi dan besar itu.

Namun atas izin Allah SWT, Nabi Dawud berhasil menaklukkan raja Jalut. Lemparan batu ketapel milik Nabi Dawud tepat mengenai kepala Jalut hingga raja yang tidak adil itu tewas.

Peperangan dimenangkan oleh pasukan raja Thalut. Keberanian dan kecerdasan Nabi Dawud diapresiasi oleh banyak pihak, tak terkecuali raja Thalut.

Setelah memenangkan pertempuran, Nabi Dawud menikah dengan putri raja Thalut. Kemudian ia menjadi panglima perang. Sosoknya yang adil dan bijaksana membuat Nabi Dawud diangkat menjadi raja Bani Israil setelah melewati drama perpecahan dua kubu di tubuh kerajaan Bani Israil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya