Liputan6.com, Jakarta - Sholat jenazah adalah ibadah salat yang dilakukan ketika ada muslim yang meninggal dunia. Sholat jenazah hukumnya fadhu kifayah, artinya jika sudah ada yang melakukannya maka kewajiban muslim lainnya gugur dengan sendirinya.
Akan tetapi, jika tidak ada satupun yang mensalatkannya, maka muslim di tempat tersebut akan berdosa bersama.
Hukum sholat jenazah itu menunjukkan bahwa Islam sangat memuliakan jenazah. Tersirat pula hak jenazah dan kewajiban muslim yang masih hidup.
Advertisement
Baca Juga
Sholat jenazah lazimnya dipimpin oleh seorang kiai setempat, atau tokoh agama setempat. Ada pula yang menyerahkannya kepada kayim. Dalam hal ini, jenazah muslim berada di wilayah yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Namun, ada kalanya seorang muslim hidup di wilayah yang Islam adalah minoritas. Karena itu, lebih baik seorang muslim mengetahui tata cara sholat jenazah.
Dengan begitu, saat ada saudara seiman yang meninggal, maka kita bisa mensholatkan tanpa harus menunggu kedatangan orang lain yang lebih paham hal tersebut.
Berikut adalah tata cara dan niat sholat jenazah, disarikan dari laman NU dan Muhammadiyah, lengkap dengan bacaan doa sholat jenazah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Niat, Takbir Pertama dan Kedua Serta Bacaanya
Pertama-tama, menyiapkan diri untuk salat janazah dengan suci dari najis dan hadas, menghadap kiblat, menutup aurat, berdiri lurus dengan kepala bagi janazah laki-laki dan lurus pusar bagi janazah perempuan.
Melakukan salat janazah dengan empat takbir tanpa ruku, tanpa sujud, dan tanpa duduk. Dalam hadis: “Dari Abu Hurairah Ra berkata: Nabi Saw mengumumkan kematian An-Najasyi, kemudian Beliau maju dan membuat barisan shaf di belakangnya, Beliau lalu takbir empat kali.”(HR Bukhari).
Niat. Niat wajib digetarkan dalam hati. Apabila dilafalkan secara lisan akan berbunyi:
Untuk jenazah laki-laki:
أُصَلِّي عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Untuk jenazah perempuan:
أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Takbir pertama, dilanjutkan dengan membaca ta’awudz, lalu membaca surat al-Fatihah:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ . الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ .
Takbir kedua, dilanjutkan dengan membaca shalawat:
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَالِ إِبْرَاهِيْمَ. إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Advertisement
Takbir Ketiga dan Keempat dan Doanya Serta Salam
Takbir ketiga, dilanjutkan dengan membaca doa ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Takbir keempat, dilanjutkan dengan membaca doa ini:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا ، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا ، وَصَغِيرِنَا وَكَبِيرِنَا ، وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا ، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِسْلاَمِ ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِيمَانِ ، اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ ، وَلاَ تُضِلَّنَا بَعْدَهُ
Salam, secara sempurna ke kanan lalu ke kiri:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tim Rembulan