Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mendirikan Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) di Bali. Pendirian ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan pada Sabtu (1/10/2022).
Pendirian perguruan tinggi ini merupakan implementasi rahmatan lil alamin Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan baik itu pendidikan maupun kesehatan kepada seluruh umat manusiam, bukan hanya diberikan kepada warga Muhammadiyah atau Umat Islam saja.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy meminta supaya keberadaan ITBM Bali menjadi lembaga pendidikan inklusi.
“Jadi siapapun bisa berobat atau menempuh pendidikan di Muhammadiyah, tidak boleh eksklusif dan hanya melayani mereka yang Muhammadiyah. Etika Muhammadiyah harus sama rata dalam menerima orang yang datang ke Muhammadiyah,” tutur Muhadjir, dikutip dari laman Muhammadiyah, Selasa (4/10/2022).
Pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial di dalam Muhammadiyah dinilai harus inklusif dan nondiskriminasi. Apalagi ITBM dalam hal ini, berada di tengah-tengah mayoritas non-muslim. Pengertian dakwah kepada non-muslim seharusnya tidak selalu diartikan mengajak masuk Islam namun juga menebar kebajikan dan kasih kepada siapa saja.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Bukti Islam Tidak Eksklusif
Meskipun ITBM merupakan perguruan tinggi milik Muhammadiyah, namun menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan penanaman karakter yang luhur serta mulia harus diajarkan juga kepada siapa saja. Menko PMK berharap, ITBM bisa menjadi titik tolak yang baik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kita harus memajukan dan mencerdaskan masyarakat yang ada di Bali walaupun mayoritas Hindu,” ujarnya.
Selain itu, Ketua PP Muhammadiyah ini juga menyebut bahwa Muhammadiyah selalu siap bekerjasama dengan pemerintah. Muhammadiyah selalu diharapkan saling gotong royong dalam membangun Indonesia. Sejak awal keberadaannya, Muhammadiyah sudah mendedikasikan keberadaannya untuk semua.
“Saya ingin tekankan bahwa keberadaan Muhammadiyah itu untuk rahmatan lil alamin yang artinya untuk memberikan kasih kepada seluruh alam,” imbuhnya.
Kembali Muhadjir menekankan bahwa gerakan Muhammadiyah ini inklusif bukan eksklusif, jadi semua golongan masyarakat harus mendapat pelayanan yang sama. Termasuk ITBM Bali yang berada di tengah-tengah masyarakat non-muslim, maka akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat di Bali.
“Saya mohon betul keberadaan ITBM ini jangan eksklusif dan menyendiri seolah-olah ini bagian yang terpisahkan dari lingkungan yang ada disini,” ungkapnya.
Tim Rembulan
Advertisement