Liputan6.com, Jakarta - Abu Nawas sangat terkenal di Indonesia dan negara berpenduduk muslim. Ia dikenal karena kecerdasan dan kejenakaannya.
Abu Nawas konon hidup pada zaman Sultan Harun al Rasyid, salah satu khalifah dari Bani Abbasiyah.
Advertisement
Abu Nawas memiliki nama asli, Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami atau yang biasanya dikenal sebagai Abu-awas atau Abu-Nuwas. Abu Nawas dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, 756-814.
Advertisement
Meski lahir di Persia, darah Arab mengalir dalam tubuhnya. Dia adalah keturunan Arab dan Persia.
Baca Juga
Abu Nawas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Dia digambarkan sosok yang bijaksana sekaligus kocak. Abu Nawas juga sering muncul beberapa kali dalam kisah Seribu Satu Malam.
Abu Nawas merupakan seorang ulama yang sangat dikenal di masa pemerintahan Bani Abbasiyah yaitu Sultan Harun Ar-Rasyid. Kecerdasan beliau yang dibalut dengan komedi menjadi sosok yang sangat dikagumi sang sultan. Beliau sering mendapatkan hadiah dari Sang Sultan berkat menghibur dengan cara yang tidak lazim.
Salah satu syair ciptaan Abu Nawas yang paling dikenal yaitu Al I’tiraf yang berarti sebuah pengakuan. Isi dari syair doa tersebut sangatlah menyentuh.
Syi'ir ini kerap diperdengarkan usai adzan, di masjid maupun musala-musala NU. Pujian-pujian berisi sholawat dan syi'ir memang lahir dari kalangan pesantren yang identik dengan NU.
Di bawah ini adalah lirik Syi'ir atau syair Al I’tiraf doa Abu Nawas lengkap dengan artinya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lirik Syair Al I’tiraf
إِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ
Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan
وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم
wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi
Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim
فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي
Fa hablii taubatan waghfir zunuubii
فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم
fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi
Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar
ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ
Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali
فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل
fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali
Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan
Advertisement
Lanjutan Lirik Syair Al I’tiraf
وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ
Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi
وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي
wa dzambii zaa-idun kaifah timaali
Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya
َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ
Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka
مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك
muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka
Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu
َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ
Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun
فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك
wa in tathrud faman narjuu siwaaka
Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni. Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?
Semoga lirik syi'ir atau syair i'tiraf karya Abu Nawas ini dapat bermanfaat.
Tim Rembulan