Hari Guru Nasional 2022, Ini 10 Adab Murid Terhadap Guru Menurut Imam Al-Ghazali

Hari Guru Nasional yang rutin diperingati setiap 25 November adalah momen mengingatkan murid agar dapat menjaga adab kepada gurunya. Sebagaimana para ulama mendahulukan mempelajari adab.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 25 Nov 2022, 06:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi kata-kata ucapan, hari guru nasional 2020
Ilustrasi adab murid terhadap guru. (Photo by Sasin Tipchai on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Guru adalah salah satu sosok yang berperan penting di balik kesuksesan muridnya. Sudah seharusnya seorang murid untuk menghormati guru dan tidak membengkangnya. Setidaknya seorang murid bisa mendapat keberkahan dari menghormati guru.

Namun dalam praktiknya, seringkali banyak murid yang melawan ketika diberi nasihat-nasihat baik oleh gurunya. Padahal nasehat-nasehat itu bisa jadi menjadi jalan menuju kesuksesannya, tentu atas izin-Nya.

Di zaman sekarang memang tak bisa dipungkiri jika seorang murid lebih tahu dari gurunya. Namun, memiliki wawasan yang luas bukan untuk pamer dan sombong di depan gurunya, apalagi merendahkannya.

Justru ketika seorang murid lebih tahu dari gurunya tentang suatu hal harus tetap rendah hati dan menjaga adab kepada gurunya. Ini menjadi poin penting yang acapkali dilupakan oleh seorang murid.

Hari Guru Nasional yang rutin diperingati setiap 25 November adalah momen mengingatkan murid agar dapat menjaga adab kepada gurunya. Sebagaimana para ulama mendahulukan mempelajari adab. Yusuf bin Al-Husain berkata,

بالأدب تفهم العلم 

Artinya: “Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Adab Murid terhadap Guru

Ilustrasi murid, pelajar, SD
Ilustrasi murid, pelajar, SD. (Photo by Husniati Salma on Unsplash)

Salah satu adab seorang murid yang harus diketahui adalah adab terhadap guru. Menurut Imam Al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali, ada 10 adab seorang murid terhadap guru.

آداب المتعلم مع العالم: يبدؤه بالسلام ، ويقل بين يديه الكلام ، ويقوم له إذا قام ، ولا يقول له : قال فلان خلاف ما قلت ، ولا يسأل جليسه في مجلسه ، ولا يبتسم عند مخاطبته ، ولا يشير عليه بخلاف رأيه ، ولا يأخذ بثوبه إذا قام ، ولا يستفهمه عن مسألة في طريقه حتى يبلغ إلى منزله، ولا يكثر عليه عند ملله.   

Artinya: “Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru. 

Tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah.” (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 431, dikutip dari NU Online

Untuk lebih sederhana, berikut uraian adab-adab murid kepada guru menurut Imam Al-Ghazali.

1. Mendahulukan beruluk salam;

2. Tidak banyak berbicara di depan guru;

3. Berdiri ketika guru berdiri;

4. Tidak mengatakan kepada guru bahwa pendapat Fulan berbeda dengan pendapat gurunya;

5. Tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya sewaktu guru di dalam majelis;

6. Tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru;

7. Tidak menunjukkan secara terang-terangan karena berbeda pendapat dengan guru;

8. Tidak menarik pakaian guru ketika berdiri;

9. Tidak menanyakan suatu persoalan ketika guru masih di dalam perjalanan, tanyakanlah ketika guru sudah sampai di rumah; dan

10. Tidak banyak mengajukan pertanyaan ketika guru sedang lelah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya