Liputan6.com, Bogor - Puasa Daud merupakan salah satu amalan yang dapat dikerjakan oleh seorang muslim. Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan dengan waktu selang-seling. Sehari puasa, seharinya lagi tidak.
Ulama sepakat bahwa hukum mengerjakan puasa Daud adalah sunah. Artinya, jika diamalkan akan mendapat pahala dan meskipun meninggalkan tidak akan mendapat dosa.
Baca Juga
Berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim, puasa daud adalah puasa sunah yang disukai oleh Allah SWT. Hal ini termasuk dari keutamaan puasa Daud. Rasulullah SAW bersabda,
Advertisement
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Keutamaan lain dari puasa Dawud yakni puasa sunah yang paling utama. Rasulullah SAW bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: “Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Daud ‘alaihissalam, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari.” (HR an-Nasa`i).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lafal Niat Puasa Daud
Setelah mengetahui keutamaan puasa Daud, mungkin Anda tertarik untuk mengerjakannya. Puasa Daud sama dengan puasa lainnya, yakni mengawali puasa dengan niat. Adapun niat puasa Daud adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma dâwuda lillahi ta’âlâ.
Artinya: “Saya berniat puasa Daud, sunnah karena Allah ta’ala.”
Advertisement
Waktu Pelaksanaan Puasa Daud
Waktu pelaksanaan puasa Daud sama seperti puasa pada umumnya, yakni dimulai sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Selama rentang waktu tersebut seseorang yang menjalankan puasa Daud harus mencegah dari perkara-perkara yang membatalkan puasa.
Puasa Daud dikerjakan selang-selang seling. Sehari puasa, seharinya lagi tidak. Untuk melaksanakannya bisa kapan saja, kecuali pada hari yang diharamkan untuk puasa.
Mengutip NU Online, hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa antara lain pada hari raya Idul Fitri (1 Syawwal), hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), separuh terakhir dari bulan Sya’ban, dan hari yang diragukan (30 Sya’ban, saat orang telah membicarakan ru’yatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil).