Liputan6.com, Cilacap - Sudah jamak kita ketahui bahwa dalam membela dan membebaskan tanah air dari belenggu penjajah beberapa kiai dan santri ikut serta terlibat dalam pertempuran sengit. Sebagai bentuk penghargaan yang tinggi atas jasa-jasa mereka, beberapa kiai dianugerahi gelar kehormatan sebagai ‘Pahlawan Nasional.’
Ada beberapa kiai yang dianugerahi pahlawan nasional seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, KH. Samanhudi, KH Agus Salim, KH Zainul Arifin, KH Mas Mansyur, KH. Zainal Mustafa dan lain sebagainya. Peran-peran para kiai di atas sangat besar bagi tercapainya kemerdekaan bangsa Indonesia.Â
Baca Juga
Kemudian, ihwal semangat para kiai dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia salah satunya terlihat dari fatwa 'Resolusi Jihad' yang dirumuskan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 yang silam.
Advertisement
Fatwa Kiai Hasyim ini yang berisi kewajiban berjihad untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan melawan pasukan kolonial yang masih ada di Indonesia.
Selain gelar kehormatan dan penetapan tanggal 22 Oktober sebagai hari santri Nasional sebagai bentuk apresiasi yang tinggi atas dedikasi para kia dan santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang jarang kita ketahui ialah ada beberapa kiai dan santri yang tetap istiqamah memilih jalur militer sebagai pilihan hidupnya, yakni menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Kiai dan Santri yang Menjadi Perwira TNI
Melansir NU Online, Indonesia memiliki beberapa nama kyai yang tercatat sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Â Pasca-perang dan kemerdekaaan telah di raih, sebagian kiai dan santri kembali ke khittahnya sebagai seorang kiai dan santri yakni mengajar dan belajar memperdalam ilmu agama.
Akan tetapi sejarah mencatat ada beberapa kiai tetap aktif dalam dunia militer hingga yang akhirnya tetap aktif dalam dunia militer.Â
Berikut ini nama-nama perwira TNI yang merupakan hasil didikan Hizbullah, salah satu kelompok pasukan perlawanan yang berasal dari kelompok santri seperti disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PBNU H Slamet Effendy Yusuf.Â
1. Mayor KH. Mustofa Kamil-Banten
2. Mayor KH. Mawardi-SurakartaÂ
3. Mayor KH. Zarkasi- PonorogoÂ
4. Mayor KH. Mursyid-PacitanÂ
5. Mayor KH. Sahid-KediriÂ
6. Mayor KH. Abdul Halim-MajalengkaÂ
7. Mayor KH. Thohir Dasuki-SurakartaÂ
8. Mayor KH. Raji'un-JakartaÂ
9. Mayor KH. Munasir Ali-MojokertoÂ
10. Mayor KH. Wahib Wahab-JombangÂ
11. Mayor KH. Hasyim Latif-SurabayaÂ
12. Mayor KH. Zainuddin-BesukiÂ
13. Mayor KH. Zein Thovib-KediriÂ
Selain yang berasal dari Hizbullah, terdapat beberapa perwira TNI berlatar belakang santri eks-PETA. Berikut ini nama-namanya.Â
1. Brigjen KH. Sulam SyamsunÂ
2. Brigjen KH. Zein ToyibÂ
3. Brigjen KH. M. RowiÂ
4. Brigjen KH Abdul Manan WijayaÂ
5. Brigjen KH Iskandar SulaimanÂ
6. Brigjen KH. Abdullah Abbas
Penulis: Khazim Mahrur
Advertisement