Liputan6.com, Jakarta - Saat ini banyak artis wanita yang mulai menekuni hobi berkuda. Dalam Islam pun berkuda termasuk salah satu olahraga yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
Begitupun olahraga yang saat ini diminati oleh Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar. Kakak beradik artis ini rupanya baru pertama kali mencoba berkuda di luar kandang.
Mereka memilih untuk berkuda di pinggir pantai. Uniknya Shireen dan Zaskia terlihat kompak menggunakan abaya.
Advertisement
Saat kuda berjalan, terpaan angin membuat abaya mereka juga ikut terbawa angin. Keduanya tampak bahagia saat menaiki kuda yang melaju dengan cepat.
“Akhirnya kesampean pake abaya naik kuda pinggir pantai bareng @zaskiasungkar15 Walau riweh baju beterbangan tapi nagih ya,maap amatiran, masi deg-dekan, masi berantakan naiknya, semangatsss," ucap Shiren pada postingannya, Jumat (10/02/2023).
Baca Juga
Saksikan Video Pilihan ini:
Tuai Pujian dari Warganet
Meski baru mencoba, kakak beradik ini bak profesional saat menunggangi kuda. Sontak momen yang diunggah pada laman instagram mereka pun ramai dibanjiri pujian dan komentar positif dari para warganet.
Nih kemarin sempat baca di lapak lain "yakali berkuda pakai gamis, "nggak ada orang berkuda yang pakai gamis", "ini berkuda bukan mau ibadah" or sebagainya. Lihat postingan kak Shireen, mematahkan kata-kata tersebut. Bahwasanya gamis tidak menghalangimu dalam segala aktivitas, ujar warganet.
“Masyaa Allah ade kaka ni keren2 semuanyaa”, komentar lainnya.
Sementara itu, ibu kandung Shireen dan Zaskia, Fanny Bauty juga turut memberikan komentar,
"Ya Allah nak hati-hati ya jangan ngebut-ngebut ach doa mama semoga selalu mengiringi langkah shireen hati2 ya sayangku," tulis sang mama.
Advertisement
Hadis Tentang Berkuda
Hadis tentang kuda cukup banyak. Bahkan, berkuda sangat dianjurkan pada zaman Rasulullah SAW dan sahabat. Hanya saja, kesunahan berkuda hanya berasal dari hadis yang hanya sampai pada Umar bin Khatab dan tidak berstatus marfu’ alias mauquf (hanya sampai pada sahabat), sebagaimana dikutip dari NU Online.
Akan tetapi, hadis tentang berkuda kuda juga cukup banyak. Yakni hadis tentang belajar menunggangi kuda dan melatih kuda agar jinak dan bisa dipergunakan sebaik-baiknya, dalam hal ini digunakan untuk berperang. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Sunanul Kubra yang juga diriwayatkan oleh At-Timirdzi dengan hasan-sahih berikut.
كُلُّ شَىْءٍ لَيْسَ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ فَهُوَ سَهْوٌ وَلَهْوٌ إِلاَّ أَرْبَعًا مَشْىَ الرَّجُلِ بَيْنَ الْغَرَضَيْنِ وَتَأْدِيبَهُ فَرَسُهُ وَتَعَلُّمَهُ السِّبَاحَةَ وَمُلاَعَبَتَهُ أَهْلَهُ
Artinya, “Setiap sesuatu selain bagian dari zikir kepada Allah adalah sia-sa dan permainan belaka, kecuali empat hal: latihan memanah, candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, dan mengajarkan renang.”
Dalam riwayat Ibnu Majah juga diriwayatkan dengan redaksi berbeda:
وَكُلُّ مَا يَلْهُو بِهِ الْمَرْءُ الْمُسْلِمُ بَاطِلٌ إِلَّا رَمْيُهُ بِقَوْسِهِ وَتَأْدِيْبُهُ فَرَسَهُ وَمُلَاعَبَتَهُ امْرَأَتَهُ
Artinya, “Setiap hal yang melalaikan seorang Muslim hukumnya batil kecuali memanah dengan busur, melatih kuda, dan canda dengan istri.”
Al-Minawi dalam kitab Faidhul Qadir mencoba mendudukkan aktivitas melatih kuda sebagai usaha untuk memenangkan sebuah peperangan.
أوتأديبه فرسه) أي ركوبها وركضها والجولان عليها بنية الغزو وتعليمها ما يحتاج مما يطلب في مثلها . وفي معنى الفرس : كل ما يقاتل عليه
Artinya, “Yang dimaksud dengan ‘melatih kuda’ adalah menaikinya, memacunya, dengan melakukan perjalanan dengannya serta mengajari kuda tersebut beberapa hal yang diperlukan. Adapun makna kuda adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk berperang.”
Tim Rembulan