Liputan6.com, Jakarta - Hidup di Indonesia yang multietnis dan multiagama, seseorang dituntut untuk inklusif atau terbuka. Kita bisa berteman dengan siapa saja, tanpa melihat latar belakang suku, ras dan agamanya.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Banyak di antara kita yang memiliki teman nonmuslim. Saking dekatnya, kadang pertemanan itu sudah layaknya saudara.
Saat kawan gembira, kita juga turut bergembira. Sebaliknya, ketika sahabat nonmuslim kita sedih atau tertimpa musibah, kita juga akan turut merasakan kepedihannya.
Ketika berdoa, lazimnya seseorang akan mengingat orangtua, keluarga, guru, dan tentu sahabat. Lantas, bolehkah kita mendoakan nonmuslim?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Fatwa Tarjih Muhammadiyah
Mengutip laman Muhammadiyah, Dalam Fatwa Tarjih disebutkan bahwa doa seorang Muslim bagi non-Muslim boleh saja selama tidak menyangkut hasil peribadatan yang bersangkutan.
Misalnya, minta diampuni dosanya, dan sebagainya sesuai dengan apa yang disebut dalam QS. At Taubah ayat 113.
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah SWT) bagi orang-orang yang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya sendiri sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya mereka itu adalah penghuni neraka jahanam.” [QS. At-Taubah: 113].
Dalam QS. At Taubah ayat 84, juga disebutkan sebagai berikut: “Dan janganlah kamu sekali-kali menshalatkan (janazah) seorang yang mati di antara mereka, dan jangan pula kamu berdiri berdoa di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka telah mati dalam keadaan fasik.” [QS. At-Taubah: 84].
Advertisement
Doa yang Diperbolehkan untuk Nonmuslim
Adapun doa yang pernah dilakukan Nabi SAW ialah doa orang Muslim yang ditujukan kepada Allah, agar orang yang non-Muslim itu mendapat petunjuk (bila Allah menghendaki). Misalnya, doa yang pernah diucapkan sebagai berikut:
"Allahummahdi li qaumi fainnahum laa ya’lamuun". Doa ini memiliki arti: Ya Allah, semoga Allah memberi petunjuk kepada kaumku (kaum Nabi Muhammad saw), karena pada hakikatnya mereka itu belum mengetahui kebenaran (Allah SWT).
Demikian pula Rasulullah SAW pernah berdoa mohon kepada Allah SWT., agar Allah menguatkan Islam dengan masuknya Umar bin Khattab ke dalam agama Islam.
Jadi doa seorang Muslim terhadap orangtuanya yang beragama lain yang masih hidup, dapat dilakukan asal doa itu berisi permohonan kepada Allah SWT., agar memberi petunjuk kepada orangtuanya yang masih beragama lain.
Tim Rembulan