Liputan6.com, Jakarta - Salah satu puasa sunah rutin selain Senin-Kamis dan Dawud adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan Hijriah.
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan merujuk pada riwayat dari Qatadah bin Milhan. Dari Qatadah Qatadah bin Milhan ra, ia berkata:
“Rasulullah saw telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Abu Dawud).
Advertisement
Baca Juga
Pada bulan ini umat Islam dapat melaksanakan puasa Ayyamul Bidh Sya’ban yang bertepatan dengan 6, 7, dan 8 Maret 2023. Seseorang yang melaksanakan puasa Ayyamul Bidh akan mendapatkan keutamaannya.
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh yakni seperti ibadah puasa sepanjang tahun. Keutamaan ini. Keutamaan ini berdasarkan hadis riwayat Bukhari.
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun,” demikian sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ’As.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Lafal Niat
Tata cara puasa Ayyamul Bidh tidak berbeda jauh dari puasa-puasa sunah lainnya, yakni mengawalinya dengan niat. Berikut adalah lafal niat puasa Ayyamul Bidh.
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Puasa ayyamul bidh yang sunah niatnya bisa dilakukan bukan sebelum Imsak. Niat puasa bisa dilakukan pada pagi atau siang hari, sebelum matahari tergelincir.
Ini berbeda dari puasa wajib, misalnya Ramadhan, yang niatnya harus dilakukan sebelum fajar atau Imsak.
Advertisement