Penyesalan Orang Kaya dan Miskin di Surga, Ini Penjelasan Buya Yahya

Orang kaya dan miskin akan masuk surga karena amalannya. Namun, mereka akan menyesal setelah masuk surga. Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya menjelaskan bagaimana gambaran penyesalan orang kaya dan miskin di surga.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 02 Mei 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Orang kaya dan miskin akan masuk surga karena amal dan rahmat Allah SWT. Namun, mereka akan menyesal setelah masuk surga. Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya menjelaskan bagaimana gambaran penyesalan orang kaya dan miskin di surga.

“Nanti di akhirat itu gambarannya berbangga-banggaan. Si fakir dan si kaya nongkrong bareng-bareng. Pangkat (surga) sama-sama tinggi,” kata Buya Yahya dikutip dari tayangan YouTube Buya Yahya, Senin (1/5/2023).

“Cuma (saling) nanya, ‘ente datang ke sini pake apa?’ Saya pake kekayaan saya.’ ‘Ente pake apa?’ ‘Saya pake kefakiran saya’,” lanjutnya.

Menurut Buya Yahya, orang kaya yang masuk surga akan menyesal karena hartanya tidak lebih banyak dikeluarkan untuk kepentingan di jalan Allah SWT saat di dunia. Bukan penyesalan sesungguhnya, melainkan berharap berbuat lebih banyak lagi.

“Ya Allah kenapa dulu aku sedekah cuma begitu Ya Allah. Coba aku sedekah lebih banyak lagi. Niscaya pangkatku tinggi lagi,” ucap Buya Yahya menggambarkan orang kaya yang menyesal kala di surga.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Orang Miskin di Surga

ilustrasi surga
ilustrasi surga, sumber : freepik.com

Penyesalan juga akan dialami oleh golongan orang miskin yang hidupnya susah selama di dunia. 

“Dia ngomong, kenapa aku sakit kok dua bulan saja. Coba sakit saya lebih lama niscaya pangkat saya (di surga) lebih tinggi,” imbuhnya.

Menurut Buya Yahya, dua golongan ini sekilas tampak menyesal. Namun sebenarnya bukan menyesal sesungguhnya, tapi merindukan yang lebih baik lagi agar bisa mendapat pangkat surga yang tertinggi.

“Ini kisahnya, tapi Anda gak boleh pengen yang si fakir tadi. Bolehnya yang pertama. Jadi, bercita-cita menjadi orang yang banyak rezeki (untuk disedekahkan). Jangan minta ya Allah jadikan aku orang fakir yang suka sakit-sakit terus biar pangkat (surga) saya (tinggi). Oh gak boleh ngomong begitu, sakit beneran nyungsep Anda,” tandas Buya Yahya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya