Liputan6.com, Jakarta - Puasa Syawal merupakan amalan sunnah yang dikerjakan setelah Hari Raya Idulfitri. Puasa Syawal dikerjakan sebanyak enam hari. Pelaksanaannya boleh dilakukan secara berurutan maupun tidak berurutan selama masih di bulan Syawal.
Seseorang yang menjalankan ibadah sunnah ini akan mendapatkan pahala dan keutamaan. Keutamaan puasa Syawal yang disebutkan hadis nabi adalah bisa mendapatkan pahala setara melaksanakan puasa selama setahun.
“Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun.” (HR Ahmad).
Advertisement
Baca Juga
Sesuai dengan namanya, puasa sunnah ini dikerjakan pada bulan Syawal saja. Batas mengerjakan puasa ini adalah hari terakhir bulan Syawal.
Jika merujuk pada kalender Hijriah 1444 H yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia serta Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, puasa Syawal berakhir pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Sejauh ini masih ada waktu untuk melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Bagi yang belum sama sekali semoga bisa mengerjakan puasa Syawal. Bagi yang sedang berjalan semoga dapat melaksanakannya enam hari.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Niat Puasa Syawal
Puasa Syawal sama dengan puasa pada umumnya, yakni diawali dengan niat. Karena ini adalah puasa sunnah, maka niat puasa Syawal dapat dilakukan sejak masuk waktu Maghrib hingga sebelum Dzuhur esok harinya. Dengan catatan, belum makan dan minum apa-apa sejak terbit fajar di hari berpuasa itu.
Mengutip NU Online, berikut adalah niat puasa Syawal.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah SWT.”
Advertisement