4 Hal yang Disunnahkan saat Menyaksikan Orang Sakaratul Maut

Kematian merupakan suatu misteri. Tidak ada yang dapat menduga kapan datangnya. Oleh sebab itu, kita perlu mempersiapkan diri menuju kematian.

oleh Putry Damayanty diperbarui 23 Agu 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi kematian. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi kematian. (Dok. Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kematian merupakan suatu kepastian yang akan terjadi. Ia bisa datang kapan saja dan di mana saja dan oleh sebab apa saja. Tidak ada ketentuan usia, kondisi sakit ataupun sehat, semua bisa saja menemui kematiannya.

Karena tidak ada yang dapat mengetahui kapan datangnya kematian, maka kita dianjurkan untuk memperbanyak mengingat mati dan menyiapkan diri untuk menyambutnya dengan bertaubat dan istiqomah dalam beribadah kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: 

أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

Artinya: "Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus kenikmatan (kematian)." (HR. Ibnu Hibban)

Meski kematian bisa datang kapan saja dan pada usia berapa saja, persiapan menuju kematian itu perlu lebih ditingkatkan ketika seseorang dalam keadaan sakit keras. Bila ada anggota keluarga yang sedang sakit, ada beberapa hal yang harus kita lakukan bila terlihat adanya tanda-tanda datangnya ajal.

Dikutip dari laman NU Online, Musthafa Al-Khin dalam kitabnya Al-Fiqhul Manhajî menyebutkan ada 4 hal yang semestinya dilakukan seseorang terhadap anggota keluarga yang sedang mengalami naza’ atau sakaratul maut. Keempat hal itu adalah:

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Hal yang Harus Dilakukan saat Menghadapi Orang Sakaratul Maut

Pertama, memposisikan orang tersebut tidur miring ke sisi badan sebelah kanan untuk menghadapkan wajahnya ke arah kiblat. Bila hal ini dirasa susah maka menelentangkannya dengan posisi kepala sedikit diangkat sehingga wajahnya menghadap ke kiblat. Demikian pula kedua ujung kakinya juga disunahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat.

Kedua, disunnahkan mengajari (men-talqin) orang yang sedang sekarat kalimat syahadat yakni lâ ilâha illallâh dengan cara yang halus dan tidak memaksanya untuk ikut menirukan ucapan syahadat tersebut. Cukuplah mentalqin dengan mengulang-ulang memperdengarkan kalimat lâ ilâha illallâh di telinganya tanpa menyuruh untuk mengucapkannya.

Berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Artinya: "Ajarilah orang yang mau meninggal di antara kalian dengan kalimat lâ ilâha illallâh."

Ketiga, disunnahkan membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat. Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban:

اقرؤوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس

Artinya: "Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara kalian."

Keempat, orang yang sedang mengalami sakit dan merasakan sudah adanya tanda-tanda kematian ia dianjurkan untuk berbaik sangka (husnuzhan) kepada Allah. Dalam keadaan seperti ini yang terbaik ia lakukan adalah membuang jauh-jauh bayangan dosa dan kemaksiatan yang telah ia perbuat. Sebaliknya ia dianjurkan untuk membayangkan bahwa Allah akan menerimanya dan mengampuni semua dosa-dosanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya