Kisah Mbah Kholil Bangkalan Buat Sumur yang Tak Pernah Kering Meski Musim Kemarau

Salah satu karomah yang mulai tampak Mbah Kholil muda adalah sumur yang tak pernah kering meski musim kemarau. Sumur itu memberikan manfaat kepada masyarakat terutama ketika sedang kekeringan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Agu 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2023, 00:30 WIB
Syaikhona Kholil Bangkalan, gurunya para kiai di Indonesia, terutama Jawa. (Foto: Istimewa via Laduni.id)
Syaikhona Kholil Bangkalan, gurunya para kiai di Indonesia, terutama Jawa. (Foto: Istimewa via Laduni.id)

Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT menganugerahkan karomah kepada siapa saja yang ia kehendaki-Nya, terutama para wali yang derajat ketakwaannya tinggi dan dekat dengan-Nya. Tak sedikit para wali Allah yang memiliki karomah di luar akal manusia biasa.

Salah satu wali Allah yang diyakini memiliki karomah adalah Syaikhona Muhammad Kholil atau lebih dikenal dengan Mbah Kholil Bangkalan. Tanda-tanda kewalian Mbah Kholil sudah terlihat sejak muda, pun dengan karomahnya.

Salah satu karomah yang mulai tampak Mbah Kholil muda adalah sumur yang tak pernah kering meski musim kemarau. Sumur itu memberikan manfaat kepada masyarakat terutama ketika sedang kekeringan.

Menurut situs resmi Pesantren Syaichona Moh. Cholil, sumur tersebut hingga sekarang masih ada. Masyarakat menjaga sumur tersebut dengan baik. Banyak masyarakat yang memanfaatkan sumber mata air tersebut.

Sumur yang hingga sekarang masih ada dan terus memberikan manfaat diyakini sebagai salah satu karomah Mbah Kholil Bangkalan. Kini sumber mata air tersebut dikenal dengan sumur KH Cholil.

Bagaimana sejarah awal sumur itu dibuat? Simak kisah lengkapnya di bawah ini.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Sumur Dibuat Saat Musim Kemarau Panjang

Sumur - Vania
Ilustrasi Sumur/https://unsplash.com/Valentin Lacoste

Mengutip Syaichona.net, Mbah Kholil sudah mulai menimba ilmu agama di pesantren sejak kecil. Salah satunya ia pernah nyantri ke Pesantren Cangaan Bangil yang diasuh KH Asyik.

Suatu waktu, daerah Bangil mengalami kemarau panjang. Masyarakat kebingungan mencari air. Sungai, danau, dan sumur pun surut. Kekeringan juga dialami oleh para santri Kiai Asyik.

Di masa itu, air sangat dibutuhkan oleh pesantren. Kiai Asyik tak tinggal diam ketika pesantrenya mengalami kekeringan. Ia menyuruh Mbah Kholil yang masih baru mondok di pesantrennya.

“Kholil, sekarang ini musim kemarau sangat panjang, sehingga kesulitan mencari air, bisakah kamu menggali sebuah sumur,” pinta Kiai Asyik.

‘’Insya Allah kiai,” jawab Mbah Kholil dengan taat dan patuh terhadap gurunya meskipun mustahil akan adanya air di musim tersebut.

Air Sumur Menyembur Deras

Ilustrasi sumur (Istimewa)
Ilustrasi sumur (Istimewa)

Menjalani perintah gurunya, Mbah Kholil langsung mengambil pacul untuk menggali sumur. Ia mengawali pembuatan sumur tersebut dengan membaca basmalah. 

Tak butuh sumur yang dalam, air sudah menyembur sangat deras kira-kira sekitar satu meter kedalamannya. Misi membuat sumur saat musim kemarau panjang berhasil. 

Kabar tersebut disambut baik oleh santri dan terdengar oleh masyarakat Cagaan Bangil. Mereka pun berbondong-bondong mengambil air dari sumur tersebut. Sejak adanya sumur tersebut masyarakat merasa terbantu dan tidak lagi kesusahan mencari air. 

Masya Allah, seseorang yang akan menjadi wali Allah sudah ditunjukkan tanda-tandanya sejak kecil. Karomah pun dianugerahkan seiring mulai tumbuh dewasa. Tentu saja kejadian-kejadian di luar akal manusia biasa ini atas izin dan kehendak Allah SWT. Wallahu'alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya