Memasuki Hari Tua, Ini Doa Agar Dimudahkan Rezeki

Doa dipermudah rezeki jelang pensiun. Sangat baik bila kita biasakan mulai sejak usia muda, terlebih bagi yang sudah menjelang berusia senja.

oleh Putry Damayanty diperbarui 30 Agu 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan hidup manusia mengalami berbagai fase, termasuk masa-masa menuju hari tua. Di saat menjelang usia lanjut, kekhawatiran terhadap kesejahteraan ekonomi sering kali muncul. 

Namun dalam Islam, kepercayaan akan rencana dan rahmat Allah SWT, menjadi penopang keyakinan bahwa rezeki akan selalu diatur-Nya. Salah satu bentuk pengungkapan harapan tersebut adalah melalui doa.

Doa adalah bentuk interaksi langsung dengan Sang Pencipta. Melalui doa, kita memohon kepada Allah agar dimudahkan rezeki dan diberikan kelancaran dalam segala aspek hidup, termasuk dalam menjalani hari tua. 

Sering kali orang mengkhawatirkan nasibnya di jelang usia pensiun atau hari tua. Terlebih bagi mereka yang secara lahiriah sekilas tidak mempunyai tabungan pensiun. Hidup dari hari ke hari, dari bulan ke bulan saja sudah untung. 

Dalam kekhawatiran seperti itu sangat baik sekali membekali diri dengan doa rezeki jelang pensiun atau doa rezeki lancar di usia senja. 

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Doa Dimudahkan Rezeki Jelang Pensiun

Dilansir dari laman NU online, berikut doa rezeki jelang pensiun yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, kepada Sayyidah Aisyah ra, istri tercintanya. Doa ini diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim dalam Kitab Al-Mustadrak ‘alas Shahihain dan Imam At-Thabrani dalam Kitab Al-Mu’jam Al-Ausath. 

عن عائشة رضي الله عنها، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يدعو: اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِطَاعِ عُمُرِي

Artinya: "Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah ra: Sungguh Rasulullah SAW biasa berdoa: Ya Allah, jadikan rezeki-Mu yang paling luas bagiku saat menuanya usiaku dan hampir habisnya umurku" (HR. Al-Hakim dan At-Thabrani)

Sanad dan syarah hadis doa rezeki jelang pensiun. Pakar hadis kenamaan, Nuruddin Al-Haitsami, menyatakan sanad hadis riwayat Imam At-Thabrani berstatus hasan (Ali bin Abi Bakar Al-Haitsami, Majma’uz Zawaid, [Beirut, Darul Fikr: 1412 H], juz X, halaman 219).

Menjelaskan maksud hadis doa rezeki jelang pensiun, Al-Hafizh Al-Munawi menjelaskan, rezeki jelang pensiun yang dimaksud mencakup dua macam rezeki. Rezeki lahiriah seperti makanan untuk kekuatan badan dan rezeki batiniah seperti ilmu pengetahuan.

Sebab pada usia senja biasanya orang lemah kekuatannya dan berkurang ketekunannya dalam bekerja. Bila Allah melapangkan rezekinya pada usia senja maka hal itu akan menolongnya dalam beribadah kepada-Nya (Abdurrauf Al-Munawi, Faidhul Qadir, [Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiyah: 1994 M], juz II, halaman 158).

 

Doa Dimudahkan Rezeki Jelang Pensiun

Bila doa jelang pensiun dibaca untuk diri sendiri, maka cukup membacanya sesuai redaksi hadis, berikut doa lengkap dengan terjemah dan transliterasinya:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِطَاعِ عُمُرِي

Allahummaj’al ausa’a rizqika ‘alayya ‘inda kibari sinni wanqitha’i ‘umuri.

Artinya: "Ya Allah, jadikan rezeki-Mu yang paling luas bagiku saat menuanya usiaku dan hampir habisnya umurku".

Namun bila dibaca untuk diri sendiri dan orang lain, maka sebaiknya redaksi disesuaikan sebagaimana berikut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيْنَا عِنْدَ كِبَرِ سِنِّنَا وَانْقِطَاعِ عُمُرِنَا

Allahummaj’al ausa’a rizqika ‘alaina ‘inda kibari sinnina wanqitha’i ‘umurina.

Artinya: "Ya Allah, jadikan rezeki-Mu yang paling luas bagi kami saat menuanya usia kami dan hampir habisnya umur kami".

Demikian doa rezeki jelang pensiun atau doa rezeki usia senja. Sangat baik bila kita biasakan mulai sejak usia muda, terlebih bagi yang sudah menjelang berusia senja. 

Harapannya, rezeki kita semakin banyak dan semakin berkah seiring bertambahnya usia kita. Baik rezeki yang bersifat lahir seperti kesehatan, keuangan, maupun rezeki yang bersifat batin, seperti ilmu pengetahuan dan keyakinan terhadap Allah SWT. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya