Maulid Nabi, Abu Lahab dan Berakhirnya Era Kesakitan Para Dukun

Abu Lahab menjadi orang pertama yang merasakan barokahnya Kelahiran Nabi Muhammad

oleh Musthofa Aldo diperbarui 23 Sep 2023, 14:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2023, 14:30 WIB
20151224-Tradisi Maulid Nabi, Ribuan Warga Berebut 6 Gunungan Sekaten-Solo
Ratusan warga berebut mendapatkan segala isi dari enam Gunungan Grebeg Mulud di halaman Masjid Agung, Surakarta, Kamis (24/12). Keluarnya gunungan menandai puncak acara Sekaten yang digelar untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad. (Boy Harjanto)

Liputan6.com, Jakarta - September 2023 tahun ini bertepatan dengan bulan Rabiul Awal dalam penanggalan tahun hijriyah. Di kalangan umat Islam, Robiul awal lebih populer dengan sebutan Bulan Maulid.

Penamaan ini merujuk pada sosok Muhammad, nabi terakhir dalam agama Islam yang lahir pada bulan Rabiul Awal.

KH Achmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha, punya beberapa cerita menarik seputar kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Kisah pertama tentang reaksi alam semesta menyambut kelahiran nabi muhammad.

Dan kisah kedua tentang orang pertama yang merasakan syafaat Nabi Muhammad adalah orang kafir, yang tak lain adalah kakek kanjeng nabi sendiri yaitu Abu Lahab.

Artikel ini dinukil dari sejumlah cuplikan video pengajian Gus Baha yang beredar di media sosial.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Reaksi Alam Semesta

Unik, Tradisi Walima di Perayaan Maulid Nabi di Gorontalo
Di Provinsi Gorontalo peringatan Maulid Nabi dilakukan dengan tradisi walima. (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Menurut Gus Baha menjelang kelahiran Nabi Muhammad semua hewan termasuk burung-burung memperbincangkannya. Mereka berkata dengan jelas bahwa sudah tiba saat kelahiran nabi akhir zaman.

Patung-patung besar pun, kata Gus Baha, bertumbangan. Ini adalah isyarat betapa besar wibawa bayi yang akan dilahirkan oleh Aminah.

Pada saat yang sama, kelahiran Nabi Muhammad juga ditandai dengan berakhirnya era kesaktian para dukun.

"Dulu dukun itu bisa mengakses berita dari langit karena dapat bocoran dari para jin. Tapi saat nabi lahir, semua akses langit ditutup. Setelah itu, bila jin hendak mendengarkan berita lagi untuk dibocorkan ke dukun, jin akan dihantam oleh bintang," tutur Gus Baha.

Dan pada hari Nabi Muhammad lahir, semua pepohonan menjadi indah, berbuat dengan lebat. Saking lebatnya hingga memudahkan orang-orang memetik buahnya.

Dan malam harinya, yang mestinya gelap gulita, berubah menjadi terang benderang oleh cahaya bulan dan gemintang di langit.

Orang pertama yang merasakan Barokah Maulid Nabi

Mirip Debus, Begini Tradisi Maulid Nabi di Lebanon
Kemeriahan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar kaum Sufi di Sidon, Lebanon (30/11). Maulid Nabi Muhammad SAW ini selalu diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal kalender Hijriah. (AFP Photo/Mahmoud Zayyat)

Suka tidak suka dengan fakta ini, kata Gus Baha, riwayat memang menunjukkan bahwa orang pertama yang merasakan barokah atas lahirnya Nabi Muhammad adalah orang kafir.

Orang itu tak lain adalah Abu Lahab bin Abdul Muthalib. Abu Lahab adalah saudara kandung Abdullah, ayah baginda Nabi Muhammad SAW.

Menurut Gus Baha, Abu Lahab sangat gembira dengan kelahiran keponakannya itu. Kegembiraan itu dia ekspresikan dengan mengutus pembantunya Tsuaibah, agar membantu Aminah mengurus Muhammad yang baru lahir.

Maka, meski di akhir hidupnya Abu Lahab mati dalam keadaan kafir, namun karena kegembiraannya saat kelahiran nabi dengan mengutus pembantunya, Allah SWT meringankan azab dan siksaan untuk Abu Lahab tiap hari Senin, hari di mana Nabi Muhammad dilahirkan.

"Pertama yang dapat barokah maulid itu Abu Lahab. Diriwayatkan bahwa tiap hari Senin Abu Lahab dapat keringanan azab karena mengutus pembantunya membantu Sayyida Aminah mengurusi nabi yang baru lahir. Orang kafir saja dapat barokah, apalagi orang Islam," kata Gus Baha.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya