Drama Robohnya Tiang Istana Kaisar Persia saat Kelahiran Nabi Muhammad

Singgasana kaisar persia juga bergetar dan tiang istana kekaisaran Persia saat kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tak cukup di situ, tiang-tiang utama istana kekaisaran runtuh

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2023, 22:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2023, 22:30 WIB
Teks Kuno di Byzantium
Para ilmuwan umumnya berpikir bahwa ungu Tyrian, yang diekstraksi dari siput laut, digunakan untuk mewarnai lembaran perkamen dari teks suci yang disebut Codex Purpureus Rossanensis. (Rosi Fontana Press Office)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa besar kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia diiringi sejumlah peristiwa besar. Paling populer tentu saja invasi pasukan Gajah pimpinan Raja Abrahah yang hendak merobohkan Ka'bah.

Peristiwa itu terjadi kurang lebih dua bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal. Tahun itu juga disebut tahun Gajah, merujuk peristiwa serangan ini.

Belakangan, pasukan Gajah binasa oleh burung Ababil yang diperintahkan Allah membawa api neraka.

Selain serangan pasukan Raja Abrahah, masih banyak peristiwa spektakuler lain yang mengiringi kelahiran Nabi. Salah satunya padamnya api abadi yang disembah kaum Majusi di Persia (Iran dan Iraq sekarang-red).

Singgasana kaisar persia juga bergetar dan tiang istana kekaisaran Persia. Tak cukup di situ, tiang-tiang utama istana kekaisaran runtuh. 

Seiring dengan itu, seorang kepercayan Kisra bernama al-Mubidzan bermimpi melihat unta-unta bermuatan berat menuntun kuda-kuda bagus.

Unta-unta tersebut berjalan mengarungi sungai Tigris dan sungai Eufrat lalu menyebar ke sejumlah negerinya.

Diceritakan Abu Zahrah dalam kitab Khatamun Nabiyyin, bahwa menurut penafsiran, sebuah peristiwa besar di penjuru Arab akan terjadi. Peristiwa dimaksud tak lain adalah kelahiran Nabi SAW atau maulid Nabi Muhammad SAW.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Padamnya Api Majusi dan Robohnya Tiang Istana Kisra

Kekaisaran Persia Achaemenid (Wikimedia Commons)
Kekaisaran Persia Achaemenid (Wikimedia Commons)

Mengutip buku 'Jalan Damai Rasulullah' karya Fuad Abdurrahman via Republika, Sebelum kelahiran Rasulullah SAW, masyarakat Majusi menyembah api dan menganggap api itu sebagai Tuhan.

Konon, api itu tidak pernah padam selama beratus-ratus tahun. Namun, saat Baginda Nabi lahir, api itu seketika padam. 

Tentu saja, para pengikut agama Majusi berusaha menyalakan kembali apinya, tetapi tetap tidak bisa menyala. Mereka menduga bahwa padamnya api yang selama ini mereka sembah, pasti menunjukkan terjadinya peristiwa besar di dunia.

Peristiwa fenomenal lainnya yakni robohnya tiang-tiang istana kaisar. Juga beberapa gereja dan biara yang runtuh. 

Tak hanya terjadi di negeri Persia, di Makkah Ka'bah bergetar dan berhala jatuh. Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa Abdul Muthalib pernah berkata,

"Sewaktu aku berada di dekat Ka'bah, patung berhala yang ada di dalam Ka'bah tiba-tiba jatuh tersungkur dari tempatnya dalam bentuk bersujud kepada Allah. Aku juga mendengar suara dari dinding Ka'bah, 'Nabi terpilih telah lahir yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan aku dari beberapa patung berhala, serta memerintahkan untuk menyembah kepada Zat yang Merajai Alam ini." 

Dalam riwayat lain, Ka'bah sempat bergetar tiga hari berturut-turut dan ada suara dari dalam Ka'bah: "Katakanlah telah datang kebenaran (Islam) dan tidak akan memulai kebatilan, juga tidak akan mengembalikan kekufuran." (Sumber: NU Online&Republika).

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya