Inilah 2 Cara Perhitungan Amal Manusia di Hari Kiamat Kelak

Cara perhitungan amal manusia di akhirat kelak

oleh Putry Damayanty diperbarui 11 Okt 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2023, 02:00 WIB
Ilustrasi surga dan neraka. (Gambar oleh Jeroným Pelikovský dari Pixabay)
Ilustrasi surga dan neraka. (Gambar oleh Jeroným Pelikovský dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap perbuatan kita lakukan selama hidup di dunia akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Dengan begitu beratnya timbangan amal menjadi penentu apakah kita masuk ke dalam surga atau neraka.

Allah SWT telah menugaskan para malaikat untuk mengawasi dan mencatat setiap perbuatan dan ucapan manusia. Mereka mencatat semuanya secara detail dan terperinci, baik yang dzahir maupun batin. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Qamar: 52-53

وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوْهُ فِي الزُّبُرِ (52) وَكُلُّ صَغِيْرٍ وَكَبِيْرٍ مُسْتَطَرٌ (53)

Artinya: “Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (yang ada di tangan Malaikat). Dan segala (urusan) yang kecil maupun yang besar adalah tertulis.” 

Layaknya pengadilan dunia, Allah juga memiliki pengadilan untuk memperhitungkan seluruh amal manusia. Ternyata, ada beberapa cara Allah dalam menghitung amal manusia. 

Mengutip dari laman dream.co.id, sebagaimana yang ada dalam Kitab Bahjatun Nufus mengungkapkan bahwa ada 2 cara perhitungan amal manusia di hari kiamat kelak.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Cara Perhitungan Amal Manusia di Akhirat

1. Dengan Cara Sembunyi-Sembunyi

Perhitungan amal ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi di Mahkamah Illahi. Seluruh kesalahan dan dosa-dosa yang sekiranya dapat membinasakan, maka Allah akan menyembunyikannya di balik tirai.

Oleh karena itu, beruntunglah seorang hamba yang telah disucikan oleh Allah dari segala dosa yang sudah dilakukannya. Karena Allah telah memaafkannya sementara mereka sendiri tidak mengetahuinya.

 

2. Dengan Cara Terang-Terangan

Semua amal baik dan buruk, baik dosa besar maupun kecil akan dihadapkan pada mereka yang melakukannya.

Semua itu akan diperhitungkan dengan begitu teliti sehingga tidak akan ada dosa atau kebaikan sebesar zarah sekalipun yang terlewatkan.

Apabila kita ingin jenis pengadilan yang pertama di mana semua kesalahan dan dosa kita ditutupi oleh Allah maka Rasulullah pun bersabda, tidaklah seseorang yang menutupi aib manusia lainnya di dunia melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari akhir kelak yaitu yaumul hisab dan dalilnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya