Liputan6.com, Jakarta - Bukan Gus Iqdam kalau pengajiannya biasa-biasa saja. Selalu ada yang menghibur dan bahkan ada yang sampai mengocok perut jemaah pengajian lainnya.
Jika di Youtube, kadang sampai diputar berulang-ulang.
Ambil contoh yang tayang di channel YouTube 'Azzam Berkah Media' yang dicuplik 12 Oktober 2023. Dalam video tersebut diunggah jemaah cilik Gus Iqdam, Ardan yang bercita-cita sebagai pengangguran.
Advertisement
Tak biasa cita-cita anak ini, gara-gara takut sakit, ia memilih bercita-cita jadi pengangguran saja. Simak kisah selengkapnya, yang juga ada kisah di dalamnya ia memilih 'mbangkong' atau tidur seharian daripada sekolah.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Awal Obrolan Ardan dan Gus Iqdam Masih Normatif
"Ardan rumahnya mana, berangkat kalih sinten Dan? Kelas pinten Dan?," tanya Gus Iqdam.
"Nggadungan gus griyone, berangkat kalih mamah kalih ayaeh, kelas 3 SD gus," kata Ardan menjawab serentetan pertanyaan Gus Iqdam saat pengajian.
Di awal, masih biasa obrolannya, datar-datar saja dan normatif. Namun begitu ditanya jika ikut ngaji sampai malam sekolahnya bagaimana, kelucuan mulai meluncur dan mengundang tawa seluruh jemaah yang hadir.
Advertisement
Jawaban Ardan Mulai Mengundang Tawa, Gak Sekolah Pilih 'Mbangkong'
"Nek ndalu nderek ngaji kalih Gus Iqdam ngeten, ngenjang sekolaeh pripun, sekolah nopo mboten?," tanya Gus Iqdam, yang pingin tahu jika ngaji sampai malam besokny sekolah bagaimana, sekolah atau tidak.
"Mboten," jawab Ardan jujur, yang artinya tidak sekolah jika malamnya ikut pengajian.
"Lha kenopo kok mboten, piyee iki," tanya Gus Iqdam lagi.
"Mbangkong (tidur lama, siang hari-red)," jawab Ardan disambut soarakan jemaah.
"Ampun nderek ngaji, penting sekolahe, sekolah tumiyin nggih?," sebut Gus Iqdam, agar Ardan memilih sekolah.
"Nggih gus," kata Ardan menjawab yang berarti bersiap mengikuti perintah Gus Iqdam untuk sekolah.
Ternyata, Ardan sering ikut ngaji saat pendakwahnya Gus Iqdam,karena ngajinya bagus, ia juga mengaku seneng ngaji.
Dalam obrolan tersebut Ardan mengaku tak begitu hafal Pancasila, tetapi ternyata Ardan hafal, dan mampu menyebutkannya dengan lancar. Alhasil ia mendapatkan sangu sekolah Rp300.000 dari jemaah pengajian yang diberikan Gus Iqdam.
Ini Cita-cita Ardan Beserta Alasannya
Tak hanya sampai disitu kelucuannya Ardan, dan Gus Iqdam. Puncaknya saat Ardan ditanya cita-cita.
"Cita-citane nopo Dan," tanya Gus Iqdam.
"Pengangguran," jawab Ardan dengan polosnya. Otomatis gerrr dari jemaah lainnya menggema seantero tempat pengajian.
Demikian pula Gus Iqdam yang tertawa lepas tanpa beban.
"Iki piye pak, anak ini pak, negara ini merdeka malah ada yang pingin jadi pengangguran. Kenapa ingin jadi pengangguran Dan?," tanya Gus Iqdam.
"Males loro," kata Ardan yang artinya malas sakit.
"Nek kerjo loro, nek nganggur?," tanya Gus Iqdam.
"Penak," jawab Aqdan tanpa beban.
"Allah ya karim," ujar Gus Iqdam yang mengaku lemas mendengar jawaban Ardan.
Advertisement
Ini Pesan Gus Iqdam untuk Ardan
"Dan pesene Gus Iqdam, gantio cita-citane yo," ujar Gus Iqdam yang meminta Ardan mengganti cita-cita."Nggih," kata Ardan .
"Jajal, nek umpomo ganti cita-cita mau ganti apa, sing mbok pingin,?"
"Gak eruh aku," tanpa senyum jawab Ardan, yang artinya tidak tahu saya. Bagaimana tidak tertawa seluruh jemaah atas sikap kocak dan lugu Ardan ini, yang tidak tau mau bercita-cita apa.
"Dadi guru sae, pengusaha sae, kiai nggih saged. Ngajine ingkang sregep nggih Dan," ujar Gus Iqdam, yang memberikan pilihan kepada Ardan soal cita cita.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul