Liputan6.com, Cilacap - Azab ulama dan hakim munafik di hari Kiamat ini sangat pedih, yakni lidahnya menjulur keluar hingga dada dan keluar nanah yang berbau busuk.
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya, ulama atau hakim memiliki kedudukan terhormat di masyarakat. Ulama merupakan orang yang mumpuni di bidang agama dan tentu saja menjadi rujukan bagi orang awam.
Sementara hakim merupakan orang yang mengetahui dan memutuskan perkara berdasarkan hukum yang berlaku. Sifat adil seorang hakim dalam memutus perkara menjadi harapan banyak orang.
Namun, dua kedudukan terhormat ini acapkali ternodai oleh oknum yang menjadi ulama atau hakim. Perilakunya tidak mencerminkan orang yang memiliki kedudukan mulia ini.
Ada ulama atau hakim yang memiliki sikap munafik, yakni ucapannya berlawanan dengan perbuatannya. Suka berbohong dan memutus suatu perkara dengan menyelisihi rasa keadilan di tengah-tengah masyarakat.
Mereka gemar menutupi kesalahannya dengan berbagai macam alasan yang menjadi dalil pembenaran atas perilakunya ini.
Allah SWT sangat murka dengan sikap ulama dan hakim yang seperti ini. Di Padang Mahsyar di hari kiamat, Allah SWT akan menimpakan azab yang sangat pedih dan membuat mereka menjadi hina
Simak Video Pilihan Ini:
Lidahnya Menjulur Keluar dan Mengeluarkan Nanah yang Bau Busuk
Kelak di Padang Mahsyar di hari kiamat, sosok ulama dan hakim yang munafik ini ketika di Padang Mahsyar akan mengunyah lidahnya sendiri yang menjulur hingga ke dada.
Dari mulut mereka juga mengalir nanah seperti air liur yang berbau busuk. Kondisi mereka kelak sangat menjijikan.
Hal ini sebagaimana kisah Rasulullah SAW kepada Muadz bin Jabal tentang 10 golongan manusia pelaku maksiat yang perbuatannya ini akan ditampakkan Allah SWT di padang Mahsyar.
وبعضهم يمضغون ألسنتهم، فهي مدلاة على صدورهم، يسيل القيح من أفواههم لعابا، يتقذرهم أهل الجمع. والذين يمضغون ألسنتهم: فالعلماء والقصاص الذين يخالف قولهم فعلهم
Artinya: “Ada yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri yang menjulur sampai ke dada; dari mulut mereka mengalir nanah laksana air liur berbau busuk dan membuat semua orang merasa jijik kepadanya. Yang mengunyah-unyah lidahnya sendiri seperti ini adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya.”
Ulama dan hakim yang demikian ini biasanya gemar berbohong dan pandai menutupi kebohongannya dengan beragam cara dan alasan. Mereka sangat pandai bersilat lidah untuk menutupi kelemahannya ini.
Mereka berkata seakan-akan ingin dipandang sebagai orang alim dan benar. Padahal sesungguhnya perilakunya berbanding terbalik dengan apa yang ia ucapkan.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement