Sebelum Ilmuwan Temukan Fakta Piramida Firaun, Al-Qur'an Sudah Jelaskan Terlebih Dahulu

Fakta menarik, Ilmuwan Sebut Piramida Mesir Dibangun dari Tanah Liat, Al-Qur'an Ungkap Hal yang Sama Sejak 1400 Tahun Lalu

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi piramida secara detail.
Ilustrasi piramida secara detail. (Sumber: Unsplash/Ricardo Gomez Angel)

Liputan6.com, Jakarta - Piramida Mesir merupakan struktur monumental kuno yang menjadi simbol kebudayaan dan keajaiban teknologi arsitektur Mesir kuno.

Piramida tersebut dibangun sebagai makam untuk para raja Mesir, yang dianggap sebagai penguasa tertinggi dan dewa hidup di masa itu. Salah satu piramida paling terkenal adalah Piramida Giza, yang dibangun untuk Pharaoh Khufu pada sekitar 2.580-2.560 SM.

Piramida tersebut dikenal dengan tingkat presisi dan kompleksitas arsitekturnya yang luar biasa.

Piramida Mesir memiliki struktur yang terdiri dari blok batu besar yang dipahat dengan hati-hati dan diposisikan dengan presisi matematis. Piramida Mesir terdiri dari serangkaian koridor dan ruang internal yang mengarah ke ruang pemakaman Firaun di bagian terdalam piramida.

Proses pembangunan piramida melibatkan ribuan pekerja selama bertahun-tahun, dengan banyak teori yang mencoba menjelaskan bagaimana mereka berhasil mengangkat dan memindahkan batu-batu yang sangat besar dengan metode primitif.

Piramida Mesir juga dikelilingi oleh berbagai misteri dan teka-teki. Sejumlah teori berbeda muncul tentang bagaimana piramida dibangun, termasuk penggunaan alat dan teknologi yang mungkin belum teridentifikasi secara jelas.

Meskipun sudah berusia ribuan tahun, piramida Mesir tetap menjadi saksi bisu kemajuan budaya dan keahlian teknologi yang luar biasa pada masa lalu.

Berbagai penelitian dilakukan oleh ilmuwan, dan ditemukan beberapa fakta mencengangkan. Namun jauh sebelum para ilmuwan tersebut menemukan fakta-fakta tersebut, ternyata Al-Qur'an sudah terlebih membedah soal piramida Firaun ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Al-Qur'an Terlebih Dahulu Bedah Fakta Piramida Firaun

Menikmati Mesir Lewat Kemegahan Piramida dan Spinx
Sejumlah wisatawan melihat bangunan Sphinx di kompleks Piramida Giza di pinggiran Ibukota Kairo, Mesir (6/12). Di kompleks ini berdiri tiga Piramid besar ditambah satu buah Sphinx. (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)

Menukil Islampos.com, setelah penelitian bertahun-tahun, akhirnya ilmuan menemukan fakta bahwa bangunan makam para raja Mesir ini dibuat dengan menggunkan tanah liat yang kemudian dipanaskan. Dibalik penemuan baru tersebut, ternyata Al-Qur’an sudah mengungkapkannya sejak 1400 tahun yang lalu.

Tepatnya pada tahun 2006, harian Amerika Times edisi 1 Januari 2006 memberitakan hasil penelitian yang mengatakan bahwa Piramida dibuat dengan menggunakan tanah liat yang dipanaskan.

Kajian dari Amerika-Perancis tersebut menerbitkan bahwa ketika tanah liat dipanaskan maka akan terbentuk batuan keras yang membuatnya tidak bisa dibedakan dengan batuan alam.

Para ilmuan mengatakan, Firaun merupakan penguasa yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Ia mahir dalam bidang ilmu kimia untuk memproses tanah liat berubah menjadi batu normal. Memang, jika dilihat dari spesifikasi batu yang digunakan, piramida dibangun dengan teknik yang penuh misteri.

Sebelumnya Profesor Gilles Hug dan Dr Michel Barsoum juga menegaskan bahwa piramida dibangun dengan menggunakan batuan asli dan batu-batu yang dibuat dari tanah liat.

 

Temuan Ilmuwan Sejalan dengan Firman Allah Seperti Dalam QS. Al-Qashash’ 28:38

Ilustrasi piramida
Ilustrasi piramida. (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Fakta yang sama juga diterbitkan oleh majalah “Journal of the American Ceramic Society” yang menuliskan bahwa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk membina monumen yang tinggi, termasuk Piramid. Pasalnya tidak mungkin manusia bisa mengangkat batu-batu besar tersebut sampai ke puncak dengan berat hingga ribuan kilogram.

Selain itu, ilmua asal Perancis, Profesor Davidovits juga melakukan penelitian serupa dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut untuk dapat melihat bagian terkecil dari unsur batu. Hasilnya, Davidovits menegaskan bahwa batu itu dibuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu untuk membedakan antara batu alam dengan batu buatan manusia.

Sang profesor mengatakan bahwa lumpur tersebut merupakan olahan dari lumpur kapur yang diberi garam dan kemudian dipanaskan. Bahan inilah yang menghasilkan terbentuknya campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan ke dalam tempat yang disediakan di dinding Piramid. Ringkasnya lumpur yang sudah diaduk menurut ukuran yang dikehendaki tersebut dibakar, lalu diletakkan di tempat yang sudah disediakan di dinding Piramid.

Ilmuwan lain yang juga mengungkapkan hal serupa adalah ilmuan asal Belgium, Guy Demortier. Ia sudah bertahun-tahun mendedikasikan dirinya untuk meneliti Piramida. Setelah melakukan penelitian bertahun-tahun, akhirnya ia menemukan bahwa Piramid yang terletak di Mesir dibuat dengan menggunakan tanah liat.

Fakta yang telah dihimpun oleh para ilmuan selama bertahun-tahun ini memang merujuk pada pembangunan Piramida yang menggunakan tanah liat sebagai bahan utamanya. Namun fakta ini sudah terungkap secara gamblang dalam Al-Qur’an sejak ribuan tahun yang lalu. Allah SWT berfirman dalam Al-Qashash’ 28:38 tentng bagaimana bangsa Mesir membangun Piramida.

“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia dari orang-orang pendusta.” (QS. Al-Qashash’ 28:38)

Firman ini jelas mengatakan bahwa Firaun menyuruh umatnya untuk membuat bangunan tinggi dari tanah liat. Ini sejalan dengan hasil penelitian para ilmuan yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Padahal Allah SWT sudah lebih dahulu menuliskan fakta tersebut dalam kitab Umat Muslim ini. Al-Qur’an adalah kitab pertama yang menjelaskan rahasia bangunan piramid, bukan para Ilmuwan Amerika ataupun Prancis.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya