Kisah Ibu Bersedekah dan Bebaskan Putrinya dari Siksa Kubur

Jangan Remehkan Sedekah, Begini Kisah Ibu yang Bersedekah dan Membebaskan Anaknya dari Siksa Kubur

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Feb 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2024, 15:30 WIB
Mendapatkan Naungan di Hari Akhir
Ilustrasi Bersedekah Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Berbuat baik merupakan suatu konsep yang mencakup tindakan positif dan membantu sesama dengan niat baik tanpa mengharapkan imbalan. Konsep ini mendasari banyak nilai etika dan moral di berbagai budaya dan agama di seluruh dunia, termasuk Islam.

Biasanya, berbuat baik melibatkan kepedulian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan orang lain. Ini mencakup empati untuk memahami situasi dan perasaan mereka serta siap membantu dan menolong ketika diperlukan.

Dan, kejujuran serta integritas adalah unsur penting dalam konsep berbuat baik. Tindakan baik seharusnya tidak melibatkan manipulasi atau kebohongan. Kejujuran menciptakan dasar yang kuat untuk hubungan antarindividu dan membangun kepercayaan yang mendalam.

Tindakan baik yang dilakukan dengan integritas membawa dampak positif jangka panjang, membantu menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis.

Lalu bisakah perbuatan baik ini akan dituai kita kelak di alam kubur. Misalnya dengan banyaknya perbuatan baik yang dilakukan manusia selama di dunia akan menolong diri kita.

Kali ini kita akan belajar tentang bagaimana berbuat baik seorang ibu, bisa melepaskan siksa kubur bagi anaknya. Ibu tersebut sedekah untuk membebaskan anaknya dari sika di alam barzakh.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kisah Nyata Ibu yang Bersedekah

ilustrasi sedekah
ilustrasi sedekah (sumber: Freepik)

Mengutip jatim.nu.or.id, tidak ada perbuatan yang sia-sia di hadapan Allah SWT. Semua ada arti dan memberikan pengaruh besar kepada yang melakukan. Hanya saja, kita tidak pernah tahu, amal apa dan mana yang benar-benar diterima.

Dikisahkan dalam kitab As’ad Arrafiq syarah dari Sulam At-Taufiq halaman 29, pada suatu masa ada seorang ibu yang ditinggal mati oleh anak perempuannya. Kesehariannya tiada yang menemani. Makan minumnya selalu dibayang-bayangi keadaan sang putri. Rasa khawatir akan keadaan putrinya di alam kubur semakin menyiksa.

Hingga pada suatu hari sang ibu itu sowan kepada Imam Hasan yang pada masa itu adalah seorang alim. “Wahai Imam Hasan, tolong berikan aku sebuah amalan agar aku bisa melihat keadaan putriku di alam kubur sana,” pintanya. “Apakah kamu benar-benar menginginkannya?” jawab Imam Hasan memastikan.

“Benar,” ucap ibu tersebut dengan penuh keyakinan. “Lakukanlah shalat 4 rakaat setelah shalat Isya. Pada setiap rakaat, selesai membaca Fatihah, bacalah surat at-Takasur. Setelah itu, menghadaplah ke arah barat laut dan bershalawatlah kepada Nabi Muhammad SAW hingga tertidur.”

Ibu itu pun segera melaksanakan apa yang telah diberikan Imam Hasan. Dalam mimpinya ibu tersebut sungguh bertemu dengan sang putri, yang mana sedang disiksa. Tidak tega melihat kejadian tersebut, sang ibu pun terbangun dari mimpinya.


Amalan yang Bisa Melepaskan Siksa Kubur

Ilustrasi kotak amal (Istimewa)
Ilustrasi kotak amal (Istimewa)

Keesokan harinya, sang ibu itu datang lagi kepada Imam Hasan dan menjelaskan apa yang disaksikan.

“Wahai Imam Hasan, kemarin saya sudah melaksanakan amalan yang engkau berikan. Dan saya benar-benar bertemu dengan putri saya dalam keadaan sedang disiksa. Tolong berikan saya amalan lagi agar putri saya terbebas dari siksa.”

Lalu Imam Hasan menyuruh ibu tersebut untuk bersedekah yang pahalanya ditujukan untuk sang putri. Selang beberapa hari setelah sowannya ibu tersebut, Imam Hasan bermimpi.

Dalam tidur itu, Imam Hasan bertemu dengan seorang perempuan yang berada di sebuah singgasana yang di atas kepalanya terdapat mahkota berkilau.

“Apakah engkau mengenalku wahai Imam Hasan?” tanya perempuan itu, “Tidak. Lalu siapakah engkau?” tanya Imam Hasan.

“Aku adalah putri dari seorang ibu yang datang kepadamu,” jawabnya.

“Tapi, apa yang diceritakan ibumu itu berbeda dengan yang sekarang aku lihat. Bagaimana itu bisa terjadi?” tanya Imam Hasan penasaran.

“Sesuai amalan yang engkau berikan kepada ibu saya, bersedekah yang pahalanya itu ditujukan kepadaku, dan amalan itulah yang membuatku terbebas dari siksa kubur. Tepat pada hari itu juga, ada seorang waliyullah yang bershalawat sebanyak tiga kali yang pahalanya ditujukan kepada ahli kubur, dan amalan itulah yang membuatku mulia seperti yang engkau lihat,” cerita perempuan itu kepada Imam Hasan.

Lalu, Imam Hasan-pun menceritakan mimpinya kepada ibu tersebut. Mendengar penuturan Imam Hasan, ibu tersebut pun merasa lega dengan keadaan putrinya di alam kubur sana.

Hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini adalah jangan pernah meremehkan kebaikan, terutama sedekah. orang tua, demikian pula anak dan keluarga hendaknya terus mendoakan dan mengirimkan kebaikan kepada mereka yang telah meninggal. Dan yang juga perlu dicatat adalah, perbanyak membaca shalawat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul ​

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya