Liputan6.com, Jakarta - Menjadi wanita idaman berarti sama saja dengan menjadi muslimah yang memiliki value diri yang berbeda dari wanita pada umumnya.
Perbedaan ini menunjukkan kualitas dari seorang wanita itu sendiri. Salah satunya dilihat dari ahlaknya.
Jika ahlak seorang wanita baik dan berpegang teguh pada aturan agama makan niscaya wanita tersebut bisa digolongkan sebagai wanita idaman.
Advertisement
Setiap muslimah pasti mendambakan dan berlomba-lomba untuk menjadi wanita yang lebih baik. Tak jarang banyak dari mereka yang tekun mengikuti majelis hingga mengeluarkan materi yang tak terhitung untuk meningkatkan kualitas diri.
Menjadi wanita idaman yang sempurna bukan suatu hal yang mustahil. Siapapun dapat menjadi wanita idaman selama ada niat dan motivasi untuk melakukan amalan baik dan tuntutan dalam agamanya.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Rahasia Agar Jadi Wanita Idaman
Adapun menurut Islam terdapat beberapa rahasia seseorang bisa dikategorikan menjadi wanita idaman.
Rahasia terkait menjadi wanita idaman ini dikutip dari islampos.com, dimana ada 6 sifat yang harus dimiliki seorang wanita atau muslimah agar bisa disebut wanita yang baik dan terjaga kemuliaannya.
6 Sifat yang harus dimiliki seorang wanita menurut Islam
1. Menutup Aurat
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. al-Ahzab: 59
Seluruh ulama sepakat bahwa semua tubuh wanita adalah aurat. Terkecuali wajah dan kedua telapak tangan, dalam hal ini mereka berbeda pendapat. Satu pendapat mengatakan kebolehan membuka wajah dan kedua telapak tangan hanya dalam shalat, di luar shalat seluruh tubuhnya adalah aurat.
Pendapat lain mengatakan boleh memperlihatkan wajah dan telapak tangan di luar shalat. Kendati demikian, semua ulama tetap menyarankan seorang mukminah menutup seluruh tubuhnya jika keluar rumah.
Apalagi zaman kita sekarang adalah zaman fitnah, maka pendapat yang menyatakan seluruh tubuh wanita adalah aurat yang harus ditutupi, termasuk wajah dan kedua telapak tangan, harus menjadi bahan pertimbangan.
Advertisement
Tundukkan Pandangan, Jaga Kemaluan
2. Tundukkan Pandangan, Jaga Kemaluan
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka. (QS.an-Nur: 31)
Jika mata seorang wanita telah liar dan tak terjaga, maka kesucian serta kehormatannya telah terancam.
3. Tegaslah Saat Berbicara kepada Lelaki non-Mahram, Hindari Suara Lembut apalagi Mendayu-dayu
“Maka janganlah kamu tunduk* dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya**, dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS. al-Ahzab: 32)
Tunduk dalam berbicara maksudnya berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang berbuat jahat kepadanya.
Sementara orang yang berpenyakit hatinya adalah orang yang cenderung suka berbuat serong dengan wanita, seperti berzina.
Berikut 3 Poin Berikutnya
4. Maksimalkan Aktivitas dalam Rumah, dan Kurangi Keluar Rumah Kecuali Bila Mendesak
Sibukkan Diri di Rumah dengan Ibadah dan Aktivitas Bermanfaat.
Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. (QS. al-Ahzab: 33)
5. Jauhi ‘Pacaran’ dengan Berbagai Bentuknya
Semua bentuk pacaran haram hukumnya, kecuali pacaran antara suami-isteri setelah menikah. Pacaran adalah pintu zina, tidak ada seorangpun terjerembab ke dalam lembah zina secara sekaligus tanpa pendahuluan-pendahuluan, dan inilah langkah-langkah setan. Karena pacaran adalah pintu yang mendekatkan seseorang kepada zina, maka pacaran diharamkan.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. al-Isra’: 32)
Ketahuilah, wanita mulia adalah yang tidak sudi berpacaran. Karena dengan pacaran seorang wanita tak ubahnya seperti sandal yang dicoba-coba oleh siapa saja, jika tak cocok langsung ditinggalkan. Tentu seorang muslimah bukanlah barang buat dicoba-coba.
6. Jika Ia Soleh, Maka Terimalah Lamarannya
Kemapaman ekonomi calon suami memang penting. Tetapi agamanya jauh lebih penting. Derajat sosial, ketampnana, dll hanyalah unsur pendukung. Agama tetap yang utama. Maka jika seorang ikhwan datang melamarmu dengan baik, sedangkan akhlak dan agamanya bagus, maka jangan sekali-kali kau menolaknya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian didatangi oleh seseorang yang kalian terima agama dan akhlaknya maka nikahkanlah dia, jika tidak maka akan lahir fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. at-Tirmidzi )
Seringkali alasan uang hantaran/panaik menjadi hambatan, sehingga si ikhwan terpaksa pulang dengan tangan hampa. Dalam hal ini, kedua belah pihak memang harus saling mengerti. Si Ikhwan harus berusaha semaksimal mungkin memenuhi tuntutan keluarga calon mempelai wanitanya. Dan si akhwat harus berusaha menekan keluarganya agar memberi keringanan kepada pelamarnya.
Jika budaya menolak lamaran orang baik merajalela, hanya karena keterbatasan ekonominya, maka kita khwatir ancaman Rasulullah benar-benar terjadi; “akan lahir fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.”
Nah itu dia rahasia menjadi wanita idaman yang terjaga kemuliaannya menurut Islam. Terdapat 6 hal yang sebaiknya diamalakan oleh setiap muslimah agar menjadi wanita yang berkualitas dan terjaga kesuciannya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement