Liputan6.com, Jakarta - Risih dengar orang menghujat kita terus menurus? sebaiknya tidak usah terlalu dipikirkan. Dibuat santai saja saat menikmati hidup. Tidak perlu larut dalam derasnya arus hujatan.
Dai muda nan viral Gus Iqdam pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Blitar mencoba membedah bagaimana rahasia agar terlepas dari hujatan dan berakhir dalam kategori sukses besar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi hujat adalah, caci, cela atau fitnah. Sedangkan arti hujatan merupakan hasil dari menghujat, sedangkan menghujat layaknya mencaci, mencela dan memfitnah.
Advertisement
Hujatan juga bisa diartikan sebagai bentuk komunikasi yang mengandung unsur negatif, seringkali disertai dengan ekspresi merendahkan, menghina, atau mencela.
Pada dasarnya, hujatan mencerminkan ekspresi ketidakpuasan atau ketidaksetujuan terhadap suatu hal atau individu. Meskipun beberapa hujatan mungkin berasal dari kritik konstruktif, banyak yang bersifat destruktif dan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan.
Â
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Penjelasan Hujatan
Hujatan dapat muncul dalam berbagai konteks, baik itu dalam percakapan sehari-hari, media sosial, maupun lingkungan profesional.
Seringkali, hujatan dipicu oleh perbedaan pandangan, ketidaksetujuan, atau ketidakpuasan terhadap suatu kebijakan atau tindakan tertentu. Faktor-faktor emosional seperti frustrasi, kemarahan, atau rasa tidak puas yang tidak diungkapkan dengan bijaksana dapat menjadi pemicu munculnya hujatan.
Dampak hujatan bisa sangat merugikan, baik bagi individu yang menjadi sasaran maupun bagi hubungan interpersonal secara keseluruhan. Bagi yang menjadi korban, hujatan dapat mengakibatkan stres, kecemasan, dan bahkan memicu masalah kesehatan mental.
Di sisi lain, lingkungan yang dipenuhi hujatan dapat merusak hubungan sosial, memicu konflik, dan menciptakan ketidakseimbangan dalam komunikasi.
Penting untuk mencari alternatif yang lebih konstruktif dalam menyampaikan ketidakpuasan atau ketidaksetujuan. Komunikasi yang lebih bijaksana, kritik yang bersifat membangun, dan dialog terbuka dapat menjadi cara yang lebih efektif untuk mengatasi perbedaan pandangan.
Advertisement
Gus Iqdam: Tetap Mlaku neng Dalane Gusti Allah Mengo Uripe Ditata
Pendidikan mengenai pentingnya empati, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan juga dapat membantu mengurangi kecenderungan munculnya hujatan dalam interaksi sosial.
Gus Iqdam, dalam sebuah ceramahnya yang diunggah oleh akun TikTok @Siroj_Abbas99 menceritakan, jika kita mendapatkan hujatan, sebenarnya penghujat itu sedang menginginkan pada posisi kita. Mereka mengincar posisi kita.
"Ketika kita banyak dihujat dalam perkembangan hidup Panjenengan, sesungguhnya yang menghujat adalah orang-orang yang ingin berada pada posisi tersebut," ujar Gus Iqdam.
Solusi singkat namun mengena, dan hasilnya sukses besar menurut Gus Iqdam adalah, tidak perlu khawatir selama berjalan di jalannya Allah maka hidup akan jauh lebih baik, dan akan ditata oleh Gusti Allah.
"Terus mlaku neng dalane Gusti Allah, insya Allah uripmu bakal ditata neng Gusti Allah," tandas Gus Iqdam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul